jpnn.com - JAMBI - Bapak dan anaknya asal Desa Karang Anyar Kecamatan Pamenang Barat, Jambi harus dirawat intensif di RSUD Kol Abundjani Bangko. Pasalnya, mereka babak belur dipukuli warga lantaran diduga mencuri getah di Desa Beringi Sanggul, Kecamatan Tiang Pumpung.
Informasinya, peristiwa tersebut berawal saat bapak dan dua anak tersebut usai mengambil getah sekitar pukul 05.00 WIB, kemarin (20/12), di kebun warga. Getah yang berjumlah 8 keping atau seberat 500 kg tersebut lantas dimasukan ke mobil jenis Carry.
BACA JUGA: Sering Nonton Film Bokep, Pemuda Ini Perkosa 300 Ayam
Sesaat hendak membawa getah keluar daerah, mereka dikepung warga. Warga yang emosi lantaran mereka diduga mencuri getah, langsung menghakimi mereka.
Tak ayal, kurang lebih 20 menit bapak dan dua anak tersebut dihajar massa yang kurang lebih 50 orang tersebut. Akibatnya mereka mengalami luka dalam dan babak belur dibagian wajah.
BACA JUGA: Jelang Natal dan Tahun Baru, Pemasok Narkoba Diincar
Setengah jam berlalu, Kepolisian Sektor Muara Siau langsung ke TKP. Saat di TKP, tiga warga Karang Anyar tersebut yakni Jarenais, 59 bersama dua anaknya yakni Bonar, 35 dan Marheinsius, 33 sedang dikerumuni massa.
Beruntung ketiga warga yang dipukuli tersebut berhasil diselamatkan polisi. Selanjutnya langsung dilarikan ke Puskesmas Muara Siau. Namun, lantaran mereka mengalami luka dalam yang cukup serius, bapak dan dua anak ini langsung dilarikan ke RSUD Kol Abundjani Bangko.
BACA JUGA: Perkosa 300 Ayam, Pemuda Ini Dianggap Punya Kelainan Seks
Aksi tersebut dibenarkan Kapolres Merangin AKBP Satria Yusada melalui Kapolsek Muara Siau IPTU J Sianturi. Kepada wartawan, IPDU J Sianturi mengatakan pihaknya tiba di TKP sekitar pukul 05.30. Kemudian langsung mengambil bapak dan dua anak tersebut saat dikerumuni massa. "Mereka satu keluarga, kita bawa saat sedang dikerumuni massa. Kondisinya sudah babak belur dan luka bekas pukulan," kata Iptu J Sianturi.
Selanjutnya, dia mengatakan bahwa bapak dan dua anak ini dipukuli massa lantaran mengambil getah milik warga. Namun sebelumnya, pihak Polsek Muara Siau pernah mendapatkan laporan dari masyarakat terkait adanya pencurian getah. Lantaran warga gerah dengan pencurian tersebut, warga digerakan untuk melakukan Siskambling.
Sementara lantaran diduga saat pencurian pelaku tidak tahu ada Siskambling kemudian menangkap dan langsung menghakimi mereka. "Saat dipukuli mereka hendak keluar dari Desa Beringin Sanggul, sementara getah tersebut ada didalam mobil jenis suzuki Carry yang dikendaraai mereka," jelasnya.
Sementara saat ini, polisi sudah mengamankan bapak dan dua anak tersebut, selanjutnya barang bukti berupa 8 keping getah siap jual dengan berat mencapai 500 Kg serta satu unit mobil jenis Suzuki Carry. "Sejauh ini kita masih melakukan penyidikan, apakah mereka pelaku atau tidak, termasuk getah siapa yang mereka bawa," ungkapnya.
Pasalnya, menurut penuturan si bapak mereka hanya mengambil getah dan disuruh seseorang berinisial TN. Saat itu TN yang menunjukan jalan ke lokasi pengambilan getah. "Pemain lama atau tidak masih kita selidiki, sebab Jarenais mengakui diajak seseorang kesana untuk muat getah. Mereka ini kemungkinan wayang, dalangnya masih kita cari. Tetapi kalau terbukti melakukan pencurian mereka akan dijerat dengan pasal 363 KUHP dengan hukuman paling lama 9 tahun penjara," urainya lagi. (usa/ira)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mesum di Warnet, Jk Digerebek Warga
Redaktur : Tim Redaksi