Jaringan BIN dan Kementerian RI Diduga Dibobol, Sukamta: Kemenkominfo Macan Ompong

Senin, 13 September 2021 – 16:11 WIB
Wakil Ketua Fraksi PKS di DPR Sukamta. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Sukamta menanggapi soal dugaan jaringan internal kementerian/lembaga di Indonesia, bahkan BIN telah dibobol para hacker China.

Dia mendesak agar pemerintah melalui badan siber dan sandi negara (BSSN) harus serius melindungi situs dan data-data strategis.

BACA JUGA: Waduh! Hacker China Diduga Bobol Jaringan BIN dan Kementerian RI

"Pemerintah khususnya BSSN dan Kemenkominfo harus menjaga dan melindungi dunia siber kita," ungkap Sukamta dalam siaran persnya, Senin (13/9).

Dia menambahkan sudah lama kekhawatiran kasus pembobolan data akan terulang lagi. Mengingat belum lama ini data-data di dunia bisnis dan kesehatan di Indonesia mengalami kebocoran. 

BACA JUGA: Besok, iPhone 13 Dirilis, Intip Taksiran Harganya di Sini

Dia menyebutkan bukan berarti bidang politik tidak ada kebocoran. 

"Ini hanya soal waktu saja, kapan akan terungkap kebocoran datanya," tutur dia.

BACA JUGA: Didampingi Kepala BIN, Jokowi Masuk ke Gang-Gang di Cirebon

Doktor lulusan Inggris itu meyakini serangan hacker di bidang politik lebih kuat dari pada ekonomi, kesehatan, dan sosial.  

Menurut dia, harus dilakukan evaluasi, kemudian pembenahan tata kelola data dan dunia siber di Indonesia secara menyeluruh.

Dia meminta pemerintah harus serius melakukan pengamanan situs dan data di Indonesia.

"Kasus pembobolan jutaan data telah berulang kali namun pemerintah dalam hal ini Kemenkominfo sebagai kementerian leading sector yang bertanggung jawab terhadap data dan informasi seperti macan ompong," imbuh dia.

"Aumannya kencang, tetapi tidak bisa menggigit. Kasus penipuan online, pembobolan jutaan data seperti angin lalu tak jelas arahnya. Kemenkominfo sebatas bisa memblokir situs-situs porno, judi, penipuan, SARA dan lain-lain,” sambung dia.

Ketua DPP PKS itu memberikan catatan mengenai maraknya serangan hacker berasal dari China.

Menurut dia, serangan secara massif di berbagai negara yang menjalin kerja sama ekonomi seperti Indonesia saat ini penting untuk diperhatikan.

“Indonesia bekerja sama dengan China di bidang ekonomi, tetapi menjadi aneh ketika data di Kementerian dan Lembaga disasar oleh hacker China," ujar dia. 

Lebih lanjut, Sukamta mengatakan spionase oleh Mustang Panda itu kemungkinan bukan satu-satunya upaya pembobolan data-data strategis, bisa jadi ada yang lain, tetapi belum terungkap.

"Tugas BSSN adalah harus mengungkap setiap spionase data strategis Indonesia agar kasus-kasus pembobolan data bisa tuntas,” kata Sukamta. 

Sebelumnya The Record yang merupakan Insikt Group, divisi riset ancaman siber milik Recorded Future menyatakan grup hacker Mustang Panda adalah kelompok hacker dengan aksi spionase siber di Asia Tenggara. 

Insikt menemukan bahwa pada April 2021, ada malware PlugX dari Mustang Panda di dalam jaringan pemerintah Indonesia. (ddy/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Website tentang Covid-19 Milik Pemprov Jatim Diretas, Hacker Beralasan tidak Suka Pembelajaran Daring


Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler