jpnn.com - JAKARTA-- Sejumlah honorer kategori dua (K2) mulai sanksi dengan keseriusan Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I). Mereka mulai mempertanyakan niat pengurum forum honorer dalam memperjuangkan nasib mereka.
"Kami heran, FHK2I pusat senangnya gelar rakor di sana-sini. Itukan buang-buang anggaran. Apalagi anggarannya diambil dari iuran honorer K2," ketus salah satu honorer K2 di wilayah Jawa Barat yang minta tidak disebutkan namanya itu, Jumat (31/7).
BACA JUGA: Pengacara OC Kaligis Naik Pitam Disinggung Pertemuan di Sebuah Rumah Makan
Dia mengaku, sudah menerima pengeluhan dari honorer K2 di berbagai daerah terkait gelagat para pengurus pusat yang dinilai tidak murni lagi. Terlebih, honorer K2 yang tidak mau membayar iuran langsung digap.
"Yang tidak mau membayar iuran ditutup informasinya. Mereka juga tidak dimasukkan dalam data base. Inikan tidak boleh, karena harusnya dilihat honorer ini punya kelebihan dana atau tidak. Kalau cuma pas untuk makan, kenapa harus dipaksa?" bebernya.
BACA JUGA: Advokat Banyak Kasus, Peradi Lakukan Investigasi
Melihat gelagat pengurus forum yang tidak murni lagi, mereka pesimis aspirasi seluruh K2 bisa sampai ke kuping Presiden Jokowi.
Menanggapi tudingan ini, Riyanto Agung Subekti alias Itong selaku ketua tim investigas FHK2I membantahnya. Katanya, rakor yang diselenggarakan untuk menyosialisasikan kepada honorer K2.
BACA JUGA: Kabut Asap Terjang Mancanegara, Indonesia Bisa Kena Denda
"Mereka kan tidak bisa ke Jakarta, jadi kami datang ke mereka menyosialisasikan apa yang kami dapat dari pusat. Anggaran ini swadaya honorer," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Politikus PPP: MUI, Mana BPJS Kesehatan yang Syariah?
Redaktur : Tim Redaksi