jpnn.com - JAKBAR – Calon penumpang di Stasiun Jakarta Kota, Jumat pagi (26/12) dikagetkan dengan kejadian yang tidak lazim. Lokomotif kereta api menabrak pembatas baja hingga naik ke peron. Akibatnya, sebagian lantai peron rusak.
Seorang petugas cleaning service yang menolak dikorankan namanya menjelaskan, lokomotif tersebut anjlok sekitar pukul 7.00 di jalur 10. Seharusnya, kepala kereta dari arah selatan itu berhenti sekitar 10 meter sebelum ujung rel. Namun, masinis ternyata tidak bisa menghentikannya. ’’Pasti remnya blong,’’ ujarnya.
BACA JUGA: Ironi, Buat Pelesiran Pejabat Pemkot Bekasi Rp 32 M
Dia menjelaskan, sebelum ujung rel, pasti ada pembatas dari besi baja sebagai penanda batas aman kereta. Nah, pembatas itu pun patah ditabrak lokomotif tersebut. ’’Kalau enggak ngebut, enggak mungkin pembatasnya patah. Itu kanbaru. Untung, ada pembatas. Kalau enggak, lokomotif pasti mencapai tempat pengantar,’’ ungkapnya sambil menunjuk pembatas baru tersebut. Untungnya, suasana peron sedang sepi.
Insiden itu mengakibatkan bagian depan lokomotif rusak. Evakuasi bisa dilakukan dua jam setelah kejadian. ’’Peristiwa tersebut terjadi dua kali. Beberapa tahun lalu juga anjlok di jalur 10 itu,’’ katanya. Setelah insiden tersebut, belasan pekerja bekerja cepat untuk menghilangkan bekas anjlokan kereta.
BACA JUGA: Malam Tahun Baru 2015, KRL Jabodetabek Beroperasi 24 Jam
Bahkan, tidak tampak bekas tabrakan pada pembatas baja. Satu-satunya penanda hanya cat kuning yang berbeda dengan sisi lain. Warnanya memudar. Bukti lainnya, beton tembok pembatas peron setebal 70 sentimeter rusak. Lalu, lantai peron yang beralas keramik dengan lebar 3 meter juga sudah dibongkar. Tetapi, rangkaian KRL memang sudah bisa masuk ke jalur 10.
Sementara itu, Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) I Jakarta Agus Komarudin menjelaskan, awalnya lokomotif nahas tersebut akan melansir Kereta KRL Parahyangan tujuan Bandung di jalur 10. Biasanya, jalur itu digunakan untuk parkir KRL dari Stasiun Bekasi. Setelah menyelesaikan tugasnya, KRL Parahyangan ditarik lokomotif lain menuju Stasiun Gambir. ’’Saat proses memindahkan rangkaian ke lajur 10 tersebut, insiden terjadi. Kepala kereta itu melewati batas sehingga naik ke atas peron,’’ terangnya.
BACA JUGA: Lokomotif Anjlok Terobos Peron di Stasiun Jakarta Kota
Agus menyatakan, tidak ada korban dalam kejadian itu. Mereka menolak berspekulasi soal penyebab bablasnya lokomotif bernomor cc2019907 tersebut. Selain itu, dia tidak mau banyak menanggapi tentang kemungkinan masinis mengantuk atau rem blong. Menurut dia, evakuasi berlangsung selama sejam. Akhirnya, pukul 08.20, lokomotif itu dibawa ke Depo Jatinegara untuk diperiksa. (bad/oni/c23/any/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ortu Korban Pelecehan Pertanyakan Laporan ke Propam
Redaktur : Tim Redaksi