jpnn.com, MADRID - Otoritas di Spanyol menangkap Pyotr Levashov, seorang programmer komputer asal Rusia.
Dia ditangkap saat berada di Bandara Barcelona Jumat (7/4) atas permintaan pemerintah Amerika Serikat (AS).
BACA JUGA: Mabes Belum Kepikiran Manfaatkan Potensi Sultan Haikal
Ada dugaan, dia terlibat dalam skandal peretasan pemilu AS yang berlangsung akhir tahun lalu.
Kemarin (10/4) dia dipindahkan ke tahanan di Madrid.
BACA JUGA: Pemuda 19 Tahun Retas 4.600 Situs, Raup Miliaran Rupiah
"Washington memiliki waktu 40 hari untuk mengajukan syarat-syarat resmi ekstradisi kepada pemerintah Spanyol terhitung sejak tanggal penangkapan," ujar juru bicara di Pengadilan Nasional Spanyol.
Itu adalah pengadilan khusus yang memiliki yurisdiksi di seluruh wilayah Spanyol dan mengurusi masalah kejahatan internasional.
BACA JUGA: 400 Situs Jual Beli Tiket Bobol Dalam Satu Bulan
Negeri Paman Sam memang biasanya menangkap pelaku kejahatan cyber asal Rusia saat mereka berada di luar negeri.
Sebab, jika ditahan di Moskow, proses ekstradisi bakal sulit.
Penahanan Levashov mendapatkan sorotan dari banyak pihak setelah istrinya, Maria Levashova, buka suara kepada televisi Rusia, yaitu Russia Today (RT).
Di tempat terpisah, Kedutaan Besar AS di Spanyol menolak saat dimintai komentar oleh kantor berita AP.
Sementara itu, Juru Bicara Kedutaan Besar Rusia di Spanyol Vasily Nioradze membenarkan bahwa memang ada warganya yang ditahan.
Tapi, dia tidak mau mengonfirmasi apakah Levashov adalah seorang programmer seperti yang diungkapkan RT.
Dia juga tidak mau menanggapi permintaan ekstradisi dari AS.
"Kasus seperti ini sering terjadi. Kami menawarkan bantuan pendampingan kepada warga kami," tegasnya.(AP/TheLocal/sha/c10/any/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pratama: Serangan Web KPU Tak Mengubah Hasil Pilkada
Redaktur & Reporter : Natalia