Diduga Sengaja Bakar Rumahnya, Ibu Tiga Anak Tewas Terpanggang

Sabtu, 14 Februari 2015 – 11:54 WIB
Diduga Sengaja Bakar Rumahnya, Ibu Tiga Anak Tewas Terpanggang. Foto: ilustrasi

jpnn.com - PANGKALAN BUN – Kebakaran di Gang Rumbian RT 17 Kelurahan Raja Kecamatan Arut Selatan Pangkalan Bun mengakibatkan korban jiwa. Seorang perempuan atasnama Susilawati tewas terpanggang di dalam rumahnya sekitar pukul 09.30, Jumat (13/2).

Korban yang telah dikarunia tiga orang anak ini diduga kuat sengaja membakar rumahnya sendiri. Sebab, selama ini korban yang disebut mengalami gangguan jiwa kerap berupaya bunuh diri.

BACA JUGA: Terjatuh dari Motor, Kakek-Nenek dan Cucunya Tewas Dihajar Truk

Kasatreskrim AKP Andreas Alek Danantara SIK belum bisa memberikan keterangan pasti terkait kebakaran tersebut. Karena kata dia, saat ini jajarannya masih melakukan penyelidikan di lapangan.

Namun dari keterangan sejumlah sumber yang dihimpun dari masyarakat yang tinggal bertetangga dengan korban, selama ini korban ini dikenal mengalami gangguan jiwa. Lantaran menderita penyakit syaraf, dan sudah beberapa kali pernah melakukan percobaan bunuh diri. Namun selalu digagalkan suaminya.

BACA JUGA: Upss...Mantan Santri Embat Motor Anggota TNI

“Dari keterangan masyarakat itulah, kita juga menduga penyebab kebakaran ini karena korban melakukan sabotase. Namun untuk memastikannya, kami harus melakukan penyelidikan mendalam terlebih dahulu. Lantaran dari keterangan masyarakat sekitar, saat kejadian pintu rumah di bagian samping masih terbuka. Jika memang peristiwa ini tidak sengaja, tentunya korban sempat menyelamatkan diri. Namun ini malah dia tidak menyalamatkan diri, kejanggalan inilah yang menguatkan bahwa bisa saja penyebab kebakarannya hanya sabotase dari korban,” AKP Alek dilansir Kalteng Pos (Grup JPNN.com), Sabtu (14/2).

Sementara pada kebakaran tersebut sang anak yang bersama korban berhasil diselamatkan warga. Sehingga korban jiwa dalam kejadian ini hanya berjumlah satu orang. Sedangkan kerugian akibat kejadian ini ditaksir mencapai ratusan juta lebih.

BACA JUGA: Tragis, Susi Sempat Teriak Minta Tolong Sebelum Tewas Terbakar

Warga setempat, Amsani mengatakan, peristiwa kebakaran yang mengakibatkan korban jiwa ini terjadi sekitar pukul 09.30 WIB. Dia mengaku, tidak tahu persis penyebab kebakaran itu. Karena saat kejadian api sudah muncul dari bagian tengah dapur rumah. Kemudian membesar dan mengeluarkan asap, setelah itu melalap bagunan samping kiri dan kanan serta atap rumah.

“Saat api membesar dan berasap saya mendengar ada teriakan minta tolong dari dalam rumah yang terbakar itu,” ujar Amsani.

Saat mendengar teriakan itu, lanjut dia, dirinya bersama warga lainnya bergegas hendak menolong, namun karena kondisi api sudah membesar kemudian melalap bangunan tengah dapur rumah korban, pihaknya tidak berani masuk ke dalam.

Sehingga, ujar dia, pihaknya sempat bergegas menyelamatkan anak korban yang saat itu berhasil dievakuasi melalui pintu samping kanan rumah korban yang kondisinya sedang terbuka.

Di tempat yang sama kakak korban Sumiati menceritakan, sebelum kejadian korban berada di dalam rumah bersama anak bungsunya berusia dua tahun. Sementara suaminya sedang bekerja menggiling pentol di Pasar. Pasangan suami istri ini, kata dia, dikarunia tiga anak. Dua anak lainnya saat kejadian itu sedang sekolah di salah satu sekolah dasar (SD) di Pangkalan Bun. Sementara anak bungsunya saat itu ikut ibunya di rumah.

“Beruntung saat kejadian itu anak bungsunya berhasil diselamatkan. Meski harus dilarikan ke rumah sakit karena menderita luka bakar,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, selama ini adiknya itu memang dalam kondisi tidak sehat. Alias menderita penyakit sehingga sering berada di dalam rumah. Namun ketika dimintai keterangan terkait penyakit yang dialami adiknya itu, dirinya tidak bersedia memberikan keterangan konkret.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar, Hermon F. Lion mengatakan, pihaknya segera menindaklanjuti dengan menyalurkan bantuan kepada para korban. Bantuan yang diberikan itu nantinya kata dia, disesuaikan dengan tingkat kebakarannya.

“Peristiwa kebakaran dengan hilangnya korban jiwa ini, baru pertama kali terjadi di Kobar. Karena sebelumnya tidak pernah kita alami,” ungkapnya.(elm/ala/tur/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bawa Cewek ke Bengkel, Digerebek, Diselesaikan Secara Adat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler