jpnn.com - PALANGKA RAYA - Tiga orang warga Palangka Raya terpaksa diisolasi di Rumah Sakit Umum Daerah dr Doris Sylvanus Palangka Raya karena diduga terjangkit virus Middle East Respiratory Syndrome coronavirus (MERS-CoV) yang mewabah di Arab Saudi. Dugaan tersebut makin kuat karena ketiganya baru saja pulang ibadah umrah dari wilayah tersebut.
Tiga warga tersebut, yakni As, 62; El, 55; Pr, 39. Pihak rumah sakit sendiri masih menerima laporan akan ada pasien lain yang akan masuk, karena demam dan batuk setelah pulang dari wilayah Timur Tengah.
BACA JUGA: Merah Putih Terkoyak di Pos Jaga TNI
"Tiga pasien yang masuk pada hari Kamis, yakni El dan dua lainnya, yakni Pr dan As dirujuk antara Jumat dan Minggu pagi. Mereka kita rawat di ruang isolasi," kata Kepala Bidang Dilit dan Informasi K3 Theodorus Sapta Atmadja, Minggu (11/5).
Menurut Theodorus, pasien tersebut mengalami gejala demam dan batuk setelah pulang dari wilayah Timur Tengah. Mereka terpaksa dirawat di ruang isolasi karena virus MERS mudah menyebar dan berbahaya.
BACA JUGA: Aksi Timbun Sampah di DPRD Karo Salah Sasaran
Dia menegaskan, kondisi tiga pasien tersebut masih dalam proses penyelidikan tenaga medis. "Untuk tiga pasien ini masih Under investigated case atau tahapan penyelidikan. Saat ini kita sedang melakukan pemeriksaan dan kita juga menunggu hasil dari Lab Litbang Kesehatan Jakarta. Mungkin Selasa minggu ini ada hasilnya," katanya.
Lebih lanjut Theodorus menjelaskan, pihaknya untuk sementara fokus mengawasi dan memeriksa perkembangan ketiga pasien tersebut. Mereka dijaga ketat dari pengunjung.
BACA JUGA: Warga Diminta Menjauh dari Radius 4 Kilometer Gunung Slamet
Sementara itu, suami El mengatakan, istrinya memang mengalami sakit sebelum berangkat umrah. "Istri saya memang ada sakit," tuturnya. Menurutnya, istrinya tiba di Palangka Raya setelah ibadah umrah pada Rabu (7/5).
Saat itu, lanjutnya, istrinya sudah dalam keadaan demam tinggi. Keluarga kemudian membawa berobat ke Puskesmas Tangkiling. "Rabu datang, sudah mulai demam dan kepala pusing. Kemudian dibawa ke Puskesmas Tangkiling dan mereka bilang bisa tidak menangani karena peralatan terbatas. Kemudian dirujuk ke Doris Silvanus pada hari Kamis," ucapnya seraya menambahkan, istrinya memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi.
Selama berobat di rumah sakit tersebut, lanjutnya, pihaknya telah mengeluarkan uang sekitar Rp 5 juta. Ia yakin istrinya tidak terjangkit virus MERS. "Kita sudah keluarkan biaya Rp 5 juta, tetapi belum ada bantuan," tandasnya. (arj/ign)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Daya Saing Daerah Kunci Menangkan Pasar ASEAN
Redaktur : Tim Redaksi