Didukung Komisi VI DPR, IFG Lanjutkan Inisiatif Strategis untuk Tumbuh Berkelanjutan

Selasa, 17 September 2024 – 21:35 WIB
Rapat dengar pendapat IFG bersama Komisi VI DPR RI. Foto dok IFG

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia Financial Group (IFG), Holding BUMN Asuransi, Penjaminan, dan Investasi berkomitmen melanjutkan berbagai inisiatif strategis yang dilakukan sepanjang lima tahun melalui kolaborasi bersama seluruh pemangku kepentingan, tak terkecuali Komisi VI DPR RI.

Inisiatif strategis tersebut, antara lain perbaikan tata kelola, sentralisasi proses bisnis, penguatan SDM, hingga pelaksanaan mandat dari penugasan pemerintah.

BACA JUGA: Gelar Program RBB, Jasa Raharja & Anggota IFG Kolaborasi Tingkatkan Potensi Alam

Hal ini mengemuka dari paparan yang disampaikan Direktur Utama IFG Hexana Tri Sasongko dalam RDP bersama Komisi VI DPR RI, di Jakarta, pada Selasa (17/9).

RDP tersebut merupakan yang terakhir IFG bersama Komisi VI DPR RI periode 2019–2024.

BACA JUGA: Dioperasikan di Asia Tenggara, Fasilitas Nathabumi Milik SIG Musnahkan 103 Ton Bahan Perusak Ozon

“Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Komisi VI DPR RI yang selama ini telah menjadi mitra strategis dalam mendukung inisiatif- inisiatif tranformasi yang dijalankan IFG dan ekosistemnya untuk memperkuat industri asuransi, penjaminan dan investasi,” ujar Hexana.

Hexana menjelaskan, demi menjaga pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan, pihaknya melakukan perbaikan tata kelola (GCG) secara terintegrasi untuk IFG dan seluruh Anggota Holding, yang mengalami peningkatan setiap tahunnya selama tiga tahun terakhir.

BACA JUGA: Unpad Gelar Orasi Ilmiah: 80 Tahun Prof Romli Atmasasmita

IFG dan anggota holdingnya terus melakukan penguatan pada Management Risiko (MR) terintegrasi, sehingga penerapan manajemen risiko di lingkup konglomerasi IFG menjadi lebih matang.

“Monitoring kami terapkan secara intensif terhadap penerapan manajemen risiko di ekosistem IFG, termasuk menjalankan proses underwriting yang ketat serta bisnis yang penuh hati-hati dan perhitungan. Perbaikan tata kelola tersebut juga termasuk perbaikan balance sheet, yang tercermin dari laporan keuangan yang memperlihatkan kondisi aktual perusahaan,” katanya.

Hexana menambahkan, perbaikan tata kelola tersebut terasa dampaknya pada efisiensi yang dicapai karena adanya holdingnisasi.

Dia mencontohkan, efisiensi pada seluruh proses pengadaan bersama selama periode 2021–2023 yang mencapai 13% sehingga IFG bersama Anggota Holding bisa berhemat kurang lebih Rp39,8 miliar.

Sementara itu, pada aspek penguatan SDM, IFG bersama seluruh Anggota Holding membangun fundamental kualitas SDM melalui pendirian IFG Corporate University, program pelatihan dan sertifikasi, serta talent mobility untuk mempersiapkan suksesi dan menjawab kebutuhan masa kini.

Dalam hal memastikan keberlanjutan program penjaminan KUR, IFG telah mengajukan penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar total Rp3 triliun.

IFG melalui IFG Life juga telah merampungkan restrukturisasi Jiwasraya mencapai 99,9% nasabah dan telah membayar klaim Rp15,5 triliun dari 163.903 polis.

“Kami terus berharap mendapat dukungan dari Komisi VI DPR, terutama dari sisi penguatan modal dalam menjalankan penugasan penjaminan KUR untuk pelaku UKM,” katanya.

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari PDI Perjuangan Aria Bima mengatakan, penerapan prinsip GCG yang ketat dari IFG telah terlihat dari kinerja yang dicapai IFG sepanjang lima tahun.

Hal ini menjadi pondasi yang positif bagi transformasi usaha yang berkelanjutan sehingga IFG terus dapat berkontribusi bagi negara.

“Kami berharap IFG tidak hanya menjadi perusahaan terbesar di Indonesia, tetapi juga di Asia Tenggara dengan menerapkan langkah strategis, terutama pengembangan produk layanan yang komprehensif dan inovatif, termasuk untuk produk digital ke depan,” tegasnya.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler