Dies Natalis ke-72, PMKRI Tegaskan Komitmen untuk Merawat Pancasila

Sabtu, 25 Mei 2019 – 12:35 WIB
Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI, Juventus Prima Yoris Kago pada saat pembukaan Seminar pada puncak Dies Natalis ke-72 PMKRI dengan tema “Tantangan Indonesia Pasca-Pemilu” di Surabaya, Sabtu (25/5). Foto: Dok. PMKRI

jpnn.com, SURABAYA - Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia kembali menegaskan komitmen kebangsaan untuk Indonesia dalam seminar puncak “Tantangan Indonesia Pasca-Pemilu” yang digelar di Surabaya, Sabtu (25/5).

Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI, Juventus Prima Yoris Kago, mengatakan PMKRI tidak pernah goyah dalam meneguhkan persatuan Indonesia di tengah karut marutnya situasi politik yang ada.

BACA JUGA: People Power dan Menguji Kenegarawanan Prabowo

BACA JUGA: Jokowi Diminta Ambil Langkah Besar Peningkatan Kualitas SDM

“Sudah 72 tahun kami mengabdi pada bangsa dan selama itu pula kami teguh berkomitmen untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, merawat Pancasila di tengah setiap gejolak politik yang terjadi,” tutur Juventus dalam sambutan pembuka Seminar Nasional.

BACA JUGA: Pendidikan Karakter dan Penguatan Literasi Harus Dimulai Sejak Dini

Ia mengatakan komitmen kebangsaan ini justru terdengar kencang terutama ketika bangsa dan negara di serang oleh infiltrasi ideologi asing yang ingin mengganti Pancasila.

“Di tengah tumbuh suburnya fundamentalisme agama dan upaya menggantikan Pancasila dengan ideologi lain berbasis agama, PMKRI justru semakin relevan dengan kebutuhan Indonesia saat ini yakni komitmen kebangsaan untuk menjaga Pancasila dan keutuhan bangsa,” tegasnya.

BACA JUGA: Jokowi Diminta Ambil Langkah Besar Peningkatan Kualitas SDM

Pada kesempatan itu, Juventus mengimbau agar para elite politik harus mengambil peran untuk merajut benang kebangsaan yang terkoyak akibat panasnya suhu politik pasca-pilpres.

“Elite jangan jadi demagog yang memprovokasi masyarakat, elite harus menjadi pengayom masyarakat. Kita ini kaum terdidik, pakailah itu untuk memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara ini,” lanjutnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan fokus bangsa Indonesia harus ditujukan pada dunia yang semakin terdigitalisasi sebagai tantangan.

“Kita sibuk bertengkar dan pecah belah, sementara tantangan hari ini adalah Revolusi Industri 4.0 yang sudah ada di depan mata. Tidak siap, kita kalah dan tertindas. Mari bangkit dan hadapi itu,” kata dia.

Seminar Nasional ini menghadirkan sejumlah pembicara di di antaranya Staf Khusus Menteri ESDM Brigjen. Pol. E. Widyo Sunaryo sebagai keynote speaker mewakili menteri ESDM yang berhalangan hadir. Pembicara lainnya adalah Kabid Humas Polda Jatim Frans Barung, Kepala Bakesbangpol Jatim Jonathan Judyanto, Ketua Bawaslu Jawa Timur Moh. Amin, dan Peneliti CSIS D. Nicky Fahrizal.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Merespons Wacana Pemindahan Ibu kota, Anton Doni Sarankan Jokowi Fokus pada Visi Misi


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler