Dies Natalis Unika Atma Jaya, 2 Dubes Asing Bicara soal Kepemimpinan Indonesia

Jumat, 02 Juni 2023 – 21:54 WIB
Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya menggelar diskusi bersama dua duta besar dan penasihat Kementerian Luar Negeri. Foto Mesya/JPNN.com

jpnn.com - Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya menggelar diskusi bersama dua duta besar dan penasihat Kementerian Luar Negeri.

Acara ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan Dies Natalis Unika Atma Jaya ke-63 yang bertujuan menyampaikan sudut pandang pemerintah Indonesia dan negara sahabat melalui diskusi. 

BACA JUGA: Unika Atma Jaya Mengukuhkan 2 Guru Besar Bidang Ekonomi dan Psikologi

“Diskusi ini turut merayakan kepemimpinan Indonesia dalam ASEAN Summit 2023. Juga memberikan perspektif dan sebagai komitmen Unika Atma Jaya dalam mencerdaskan bangsa," tutur Rektor Unika Atma Jaya, Dr. Agustinus Prasetyantoko dalam sambutannya, Jumat (2/6).

Rektor dan ekonom ternama itu menambahkan Unika Atma Jaya sebagai institusi pendidikan memberikan keterlibatan dalam bentuk diskusi yang dapat memberikan penyampaian gagasan Indonesia sebagai bagian dari masyarakat global. 

BACA JUGA: Unika Atma Jaya Kukuhkan 2 Guru Besar di Bidang Statistik & Komunikasi

Mengangkat tema “Indonesia's Leaderships in Asean: In view towards the political year of 2024”, acara ini menghadirkan pakar dan dubes sebagai narasumber dalam sesi seminar acara puncak Dies Natalis, Jumat (2/6).

Duta Besar Polandia untuk Indonesia H.E. Beata Stoczy?ska, menyampaikan bahwa Unika Atma Jaya memiliki kedekatan dan hubungan baik. Menurut dia pendidikan sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Oleh karena itu Polandia membuka kesempatan bagi pelajar Indonesia untuk belajar di Polandia.

BACA JUGA: Rektor Unika Atma Jaya Sebut Nilai dalam Pancasila Sudah Sangat Jelas

H.E. Beata Stoczy?ska juga menyoroti kiprah Indonesia selama ini. Dia melihat Indonesia memiliki kepemimpinan kuat di Asia Tenggara. 

"Bagi Polandia, pasar Asia masih belum sepenuhnya dijelajahi. Aktivitas ekonomi Polandia berkembang hingga ke sini dan banyak pelaku usaha mencari pasar baru di sini,” kata H.E. Beata Stoczy?ska.

Pandangan yang serupa disampaikan Duta Besar Kroasia untuk Indonesia, H.E. Nebojša Koharovi? yang menyoroti potensi softpower yang dimiliki Indonesia.

“Indonesia harus memperkenalkan diri dengan lebih baik lagi di kancah global. Kebudayaan yang dimiliki Indonesia sangat menarik dan dapat menjadi sumber kekuatan,” tambahnya.

Menurutnya sering terjadi salah kaprah tentang Indonesia, padahal memiliki potensi yang luar biasa di berbagai sektor. Sehingga Indonesia harus mempertunjukan softpower yang dimilikinya untuk meraih recognition dari masyarakat global.

Dalam diskusi hangat tersebut Senior Advisor Kemenlu Foster Gultom menegaskan hubungan Indonesia dengan Polandia dan Kroasia sangat dekat, terlepas dari kondisi dunia saat ini.

“Kerja sama Indonesia dengan Polandia dan Kroasia saat ini berkembang stabil. Kami tidak hanya berkolaborasi antarpemerintah, tetapi terkadang berkolaborasi di sektor lain,” ujar Foster Gultom.

Setiap organisasi punya ciri khasnya sendiri, di ASEAN seperti komunitas, di mana kita saling menguatkan satu sama lain. Perkembangan ekonomi yang cepat ini didorong dengan kerja sama dengan negara-negara ASEAN dan juga dengan negara-negara Eropa.

“Dalam hal ini Indonesia terus menjalankan prinsip bebas dan aktif untuk selalu independen,” tambah Foster.

Unika Atma Jaya dalam rangka peringatan Dies Natalis ke-63 berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi demi kemajuan bangsa Indonesia. Kolaborasi Internasional akan terus dikembangkan dan diperluas di Unika Atma Jaya hingga melahirkan generasi yang mampu bersaing di kancah global. (esy/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler