Difavoritkan Juara, Portugal Tak Gentar

Jumat, 19 Agustus 2011 – 12:51 WIB

BOGOTA - Brazil bersua kembali dengan Portugal pada final Piala Dunia U-20 di KolombiaIni adalah bentrok kedua negara jajahan dan penjajahnya itu di partai puncak

BACA JUGA: Nasri Tes Medis di City

Sebelumnya, 20 tahun yang lalu mereka pernah bentrok dan Portugal jadi pemenang.

Keberhasilan Brazil dan Portugal melaju ke final setelah mengalahkan lawan-lawan mereka di semifinal
Brazil menundukkan Meksiko 2-0 (0-0)  di Estadio Hern Ramirez Villegas, Pereira, dan Portugal menang 2-0 (2-0) atas Prancis di Estadio Atanasio Girardot, Medell, Kamis (18/8).

Tidak mudah bagi Brazil melewati Meksiko

BACA JUGA: Pemain Mulai Tak Krasan

Pertarungan kedua tim berlangsung seru
Bahkan, kemenangan Brazil baru ditentukan pada sepuluh menit akhir pertandingan melalui gol Henrique Almeida pada menit ke-80 dan 84.

Dengan begitu, ini menjadi final kedelapan bagi Brazil

BACA JUGA: Bisa Berjalan Panas

Mereka telah mengoleksi empat gelar dan sedang mengejar yang kelimaSetelah edisi lalu kalah dari Ghana pada final, kali ini Samba Muda, julukan Brazil, berambisi menang.

"Portugal selalu menjadi lawan yang menyulitkanItu akan menjadi pertandingan yang berat seperti ketika kami mengalahkan Spanyol dan Meksiko," bilang Ney Franco, pelatih Brazil, seperti dilansir Associated Press.

Sementara itu, Portugal sendiri berambisi mengulang prestasi yang dicapai Luis Figo, Rui Costa, dan Joao Pinto, yang disebut-sebut sebagai generasi emas Portugal"Brazil selalu menjadi favorit, tapi kami tak gentarKami siap," kata Ilo Vale, pelatih Portugal.

Berbeda dengan Brazil yang menentukan kemenangan pada akhir pertandingan, Portugal telah memantapkan posisinya sejak awal lagaBaru sembilan menit pertandingan berjalan Portugal sudah unggul lewat Danilo dan digandakan Nelson Oliveira melalui eksekusi penalti di menit ke-40.

"Selamat buat Portugal yang berhasil mencapai finalKami harus mengakui merekaKami melihat dua cara bermain yang berbeda diterapkan kedua tim dan mereka yang bermain bertahan yang akhirnya keluar sebagai pemenang," kata Francis Smerecki, pelatih Prancis.

Setelah memastikan kemenangan, Portugal lebih terfokus untuk terus menjaga keunggulan, ketimbang maju menyerang"Pertahanan mereka sangat kuat dan memang tidak ada aturan yang melarang mereka menumpuk sembilan pemain di area penalti," ketus Smerecki.

Namun, yang lebih disesalinya adalah para pemainnya juga tidak mampu melakukan variasi serangan"Kami tidak memiliki pemain yang kreatif dan juga membuat beberapa kesalahan teknisHarusnya tidak terjadi," ketus Smerecki(ham)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PSSI Stop Program Naturalisasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler