JAKARTA - Struktur organisasi di bawah kepengurusan Ketua Umum (Ketum) PSSI Djohar Arifin Husin semakin anehKemarin (18/8) PSSI tiba-tiba mengangkat Bernhard Limbong, ketua tim sukses Djohar Arifin-Farid Rahman, sebagai penanggung jawab timnas
BACA JUGA: Tiga Hari, Raih Trofi
Padahal, sebelumnya ada Bob Hippy yang ditunjuk sebagai koordinator timnasDi timnas senior saat ini juga ada pos general manajer yang dipimpin Arya Abhiseka (general manager League Department Liga Primer Indonesia/LPI)
BACA JUGA: Tiga Kartu Merah dan Jeweran Mourinho
Manajer timnas dijabat Ferry Kodrat, CEO klub LPI Persibo BojonegoroPengangkatan Limbong sebagai penanggung jawab timnas dituangkan dalam SK bernomor SKEPI/18/JAH/VIII/2011 yang dieken Djohar
BACA JUGA: Berkat Aksi Messi
"Saya berterima kasih kepada PSSI yang memberikan kepercayaan kepada sayaPosisi saya di bawah Ketum, semacam satgas," kata Limbong.
Setelah menjadi penanggung jawab timnas, Limbong membuat keputusan baruYaitu, menghentikan program naturalisasi pemain untuk timnasMenurut Limbong, naturalisasi adalah bentuk kegagalan PSSI"Mulai sekarang program naturalisasi kami hentikanMengandalkan naturalisasi sama dengan PSSI gagal totalBuat apa ada kompetisi kalau timnas tetap mengandalkan naturalisasi?" beber pria yang juga ketua Komisi Displin PSSI itu.
Naturalisasi adalah program kepengurusan PSSI lamaSaat ini ada lima pemain asing atau keturunan Indonesia yang telah dinaturalisasiYaitu, Christian Gonzales, Kim Jeffry Kurniawan, Diego Michiels, Joey Suk, dan Ruben Wuarbanaran
Selain mereka, ada enam pemain asing yang proses naturalisasinya masih diprosesYakni, Greg Nwokolo, Toni Cussel, Victor Igbonefo, Stefano Lilipaly, Serginho Van Dijk, dan Jhony Van Beukering"Kita lihat saja proses yang sudah berjalanTetapi, ke depan kita pastikan tidak ada lagi naturalisasi," tegas Limbong(ali/c8/aww)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kurang Serius, Banyak Bikin Kesalahan
Redaktur : Tim Redaksi