Digawangi Anak Muda, PSI Diyakini Bisa Bersaing di Pemilu 2019

Minggu, 23 Oktober 2016 – 23:50 WIB
Digawangi Anak Muda, PSI Diyakini Bisa Bersaing di Pemilu 2019, Foto JPNN.com

jpnn.com - JPNN.com JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Boni Hargens mengatakan, partai baru maupun yang sudah lama eksis mempunyai peluang yang sama pada Pemilu 2019. Alasannya, ada ruang kosong yang bisa ditempati oleh partai baru. 

Ruang kosong yang dimaksud Boni adalah gagalnya partai lama memberikan cara berdemokrasi yang benar. Apalagi kata dia, pemilih saat ini sudah memiliki kesadaran politik yang tinggi. 

BACA JUGA: Inilah Bukti Jokowi Bukan Presiden Boneka

"Proses kesadaran politik masyarakat semakin meningkat, tapi justru partai-partai lama belum berubah," ujar Boni saat dihubungi, Minggu (23/10).

Salah satu partai baru yang dianggap bisa bersaing adalah Partai Solidaritas Indonesia. Mendeklarasikan diri sebagai partai anak muda, partai yang dipimpin Grace Natalie ini baru saja berbadan hukum dari Kemenkumham. 

BACA JUGA: Menteri Susi Dilarang ke Merauke, Politikus PKB: Kebijakannya Ngawur

Menurut Boni, jualan partai baru adalah visi dan misi yang mereka usung, mereka harus keluar dari pemikiran partai konvensional yang berbasis patronase dan figur ketua partai.

"Partai baru bisa diterima masyarakat asal bisa menjadi partai modern yang berbasis nilai," kata dia.

BACA JUGA: Menpora: Jihad Santri Saat Ini Memerangi Kebodohan

Boni melihat, PSI sebagai partai baru mempunyai perbedaan dengan partai yang ada karena mayoritas digawangi anak-anak muda. Kemunculan partai ini, kata dia hampir mirip dengan Partai Nasdem pada pemilu 2014 lalu yang mengusung visi dan misi perubahan.

"Sepanjang konsisten dengan nilai yang dibangun, maka PSI akan sangat diperhitungkan," kata dia.

Ke depan, Boni meminta, partai modern untuk bisa beradaptasi dengan media sosial. Sebab, saat ini demokrasi sering kali hadir di media tersebut.

"Partai baru harus mempu mendominasi interaksi sosial di dunia maya agar bisa menarik minat pemilih menengah baru," saran dia.

Sebab, kata Boni, masyarakat menengah baru saat ini telah menjadi penentu berjalannya demokrasi.

Melalui media sosial, setiap orang bebas berbicara tanpa ada pihak lain yang melarang maupung mengontrol.

"Jadi kontrol media sosial jutri berada di masing masing individu," kata dia.

Walhasil, Boni memprediksi partai-partai baru seperti PSI berpeluang lolos dalam Parliamentary Threshold (PT) atau ambang batas parlemen karena saat ini kemajuan masyarakat sipil sangat baik dan pengetahuan politik mereka terus berkembang dari waktu ke waktu. (JPG)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rapor Gerindra 2 Tahun Jokowi-JK, Masih Ada 74 Janji Lho


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler