JAKARTA - Kedutaan Besar Australia di Jakarta menyelenggarakan Pameran Mobile Content and Solutions untuk kali pertama di Indonesia pada 22 - 23 April di Hotel Shangri-La, JakartaPameran ini bertujuan untuk mempromosikan kekuatan unik Australia dalam teknologi dan inovasi mobile dengan memperkenalkan penyelenggara terdepan mobile content and solutions Australia kepada pemangku kepentingan utama Indonesia pada industri telekomunikasi dan mobile.
Pameran tersebut dengan bangga didukung oleh Indonesian Mobile and Online Content Provider Association (IMOCA), Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL), Asosiasi Industri Animasi dan Konten Indonesia (AINAKI), Masyarakat Industri Kreatif TIK Indonesia (MIKTI) dan Asosiasi Piranti Lunak Indonesia (ASPILUKI).
“Pameran ini tepat waktu mempertimbangkan pasar telekomunikasi merupakan salah satu industri dengan pertumbuhan tertinggi di dunia. Pameran ini akan memberi kesempatan unik untuk melakukan pertukaran informasi dan praktik terbaik dalam dinamika industri telekomunikasi dan mobile,” ujar
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Bill Farmer di Jakarta, Kamis (22/4).
Dijelaskan, pameran ini akan menampilkan perusahaan teknologi mobile Australia terkemuka dalam bidang pengembangan konten, peringatan darurat, infrastruktur mobile dan jasa infotainment, keamanan dan authentication solutions, secured mobile online services, dan teknologi pembelajaran
mobile.
Pameran tersebut juga akan mencakup delegasi dari BoxSentry, Ferntree Asia Pacific, Crewjo, Gambit Group, Unico Computer Systems dan QPay
BACA JUGA: Tiga Pembangkit Luar Jawa Masuk Blue Book
Farmer mengatakan, pasar telekomunikasi Australia mempunyai reputasi memiliki efisiensi dandaya saing.Industri konten digital di Australia merupakan sektor yang bergelora dan tumbuh dengan pesat dalam ekonomi Australia, termasuk industri mobile content. "Selain itu, Australia merupakan eksportir yang signifikan untuk konten digital dan jasa digital, khususnya mobile content dan produk eLearning," imbuhnya.
Daya saing produk Australia, lanjut dia, mencakup biaya pengembangan yang rendah, sejarah panjang pengembangan konten untuk penerbit internasional, ketersediaan fasilitas pasca-produksi yang bermutu, pengalaman dalam mengatasi masalah pelajaran jarak jauh, besarnya jumlah usaha kecil dan menengah yang inovatif, tenaga kerja yang terampil dan zona waktu yang sama dengan pasar Asia
BACA JUGA: Bulan Depan PLN Tender KP Batubara
BACA JUGA: Insentif Bagi Industri PC
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dorong Tumbuhnya Koperasi
Redaktur : Tim Redaksi