jpnn.com, MEDAN - Polrestabes Medan menetapkan dua orang sebagai tersangka usai menggerebek salah satu tempat karaoke "KTV", berinisial MRP dan BP.
Polisi menemukan barang bukti berupa ratusan pil ekstasi yang disediakan oleh pihak manajemen tempat hiburan malam di Kota Medan itu.
"Dua orang tersangka yakni MRP dan BP. Keduanya berperan sebagai pengedar pil ekstasi di lokasi hiburan itu," kata Kasatresnarkoba Polrestabes Medan Kompol Oloan Siahaan yang dikonfirmasi, Kamis (17/6).
Dia menjelaskan bahwa kedua tersangka merupakan mantan pegawai di KTV tersebut.
"Namun, sejak 10 Juni lalu mereka sudah tidak bekerja di situ lagi. Tapi, sering berada di situ," katanya.
Polisi menduga bahwa tempat hiburan itu dijadikan sebagai lokasi untuk transaksi pil ekstasi tersebut.
"Barang bukti segitu banyak, ada buku catatan, ada uang hasil penjualan. Apalagi, dari hasil pendalaman, petugas kembali mengamankan ratusan pil ekstasi yang diperoleh dari kedua tersangka di lantai IV gedung karaoke tersebut," katanya pula.
Sebelumnya, personel Polrestabes Medan berhasil mengungkap peredaran narkoba di KTV tersebut saat melakukan razia tempat hiburan malam yang masih beroperasi, meskipun sudah ada instruksi penutupan sebagai antisipasi penyebaran COVID-19.
Dari lokasi itu, polisi menyita barang bukti berupa pil ekstasi sebanyak 285 butir dan uang hasil penjualan ekstasi lebih dari Rp17 juta.
Petugas juga mengamankan 51 orang pengguna narkoba berdasarkan hasil pemeriksaan urine.
BACA JUGA: Bobby Nasution: Permintaan Pak Kapolrestabes, Tutup dan Cabut Izinnya
Satu di antaranya merupakan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Nias Utara Yafeti Nazara.
Pihak kepolisian menyebut bahwa ratusan ekstasi itu milik manajemen tempat hiburan malam yang sengaja disediakan untuk dijual kepada para pengunjung dengan harga Rp300.000 per butir. (antara/jpnn)
BACA JUGA: Ratusan Juta Rupiah Uang di ATM Lenyap, Begini Cara Pelaku Beraksi, Jangan Ditiru
BACA JUGA: Bareskrim Polri Sita Ekstasi Jenis Baru Asal Jerman
Redaktur & Reporter : Soetomo