Digugah, Tindakan Nyata UE soal Iklim

Rabu, 01 Juli 2009 – 12:10 WIB
ISU IKLIM - Isu perubahan iklim yang terus mengemuka, kian mendesak untuk direspon dengan tindakan nyata. Swedia yang kini memimpin negara-negara Uni Eropa pun telah menyatakan rasa prihatin dan keseriusannya mengurusi masalah itu. Foto: PA.
STOCKHOLM - Pemerintah Swedia mendesak dan berusaha menggugah Uni Eropa (UE) untuk mengambil inisiatif tindakan nyata dalam mengatasi masalah perubahan iklimHanya saja sayangnya, himbauan Swedia ini, sebagaimana dikutip BBC, disebutkan muncul di tengah kondisi cukup sulit, di mana benua tersebut khususnya - bersama negara-negara lainnya - tengah menghadapi krisis ekonomi terburuk sejak era 1930-an.

PM Swedia Fredrik Reinfeldt mengucapkan bahwa UE hendaknya bisa mencapai posisi (pemahaman) yang sama, menjelang konferensi iklim internasional penting Desember mendatang di Kopenhagen

BACA JUGA: Ledakan Bom Iringi Kepergian Serdadu AS

"Perubahan iklim datang lebih cepat dan lebih dulu daripada yang kita kira sebelumnya," katanya, sambil menambahkan bahwa "gaya hidup kita tidak ramah lingkungan".

Swedia memang saat ini tengah berada di kedudukan sebagai pemimpin negara-negara UE (yang dijabat secara bergilir, Red)
Reinfeldt sendiri, selama masa jabatannya ini, berencana akan menjalankan beberapa program, antara lain memastikan peraturan keuangan, memutuskan 'nasib' perjanjian Lisbon (yang tertunda), serta menerima negara-negara anggota baru.

Dalam menjalankan peranan barunya ini, pihak Swedia memang telah membuat slogan khusus, yakni "menghadapi tantangan"

BACA JUGA: Madoff Divonis 150 Tahun Penjara

Reinfeldt sendiri telah menyadari bahwa akan ada banyak tantangan terutama dalam beberapa bulan ke depan
Namun prioritasnya adalah meyakinkan ke-27 negara UE untuk punya satu suara soal perubahan iklim, demi memastikan AS dan negara-negara besar penghasil polusi karbon lainnya macam Cina, untuk menandatangani kesepakatan pengurangan emisi Desember depan.

Namun sekali lagi, dengan kondisi lapangan kerja yang tengah kesulitan (banyaknya pengangguran), ditambah keraguan publik saat ini, tugas tersebut jelas tidak mudah

BACA JUGA: Kereta Pembawa Gas Meledak di Italia

Reinfeldt sendiri menyadari hal itu"Kita perlu melihat banyak kepemimpinan, banyak negara, peduli terhadap isu iniPerubahan iklim terus terjadi," katanya.

"Kita perlu menetapkan arahKita harus membatasi ketergantungan kita pada bahan bakar yang berasal dari fosil, dan kita butuh jawaban untuk itu musim gugur ini," tegas Reinfeldt, sambil menambahkan bahwa Swedia bisa saja menjadi percontohan(ito/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Serangga Ladybird jadi Ancaman di Inggris


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler