Ledakan Bom Iringi Kepergian Serdadu AS

Rabu, 01 Juli 2009 – 11:36 WIB
BOM - Sebagian warga masih berdiri dekat kobaran api di lokasi serangan bom yang terjadi di Kirkuk, 250 km sebelah utara Baghdad, pada hari yang sama dengan momen kepergian serdadu AS dari kota-kota di negeri itu. Foto: Reuters/Ako Rasheed.
BAGHDAD - Hanya selang beberapa jam setelah serdadu Amerika Serikat (AS) resmi menyerahkan kontrol kota-kota di Irak kepada aparat setempat, sebuah bom mobil diledakkan di Kirkuk, kota sebelah utara IrakSebagaimana dilaporkan pihak kepolisian Irak, peledakan bom bunuh diri ini menyebabkan tak kurang dari 32 orang tewas, serta mencederai lebih dari 100 orang lainnya.

Ledakan bom tersebut, seperti dikutip Reuters, terjadi Selasa (30/6) malam waktu setempat, di sebuah pasar yang ramai di kawasan warga Kurdish di kota itu

BACA JUGA: Madoff Divonis 150 Tahun Penjara

Lantaran fakta itu, aparat pun memperkirakan bahwa peledakan bom ini adalah bagian dari pertentangan antara kelompok etnis Kurdish, Arab dan Turkmen.

Penarikan serdadu AS dari jalanan dan kota-kota di Irak yang berlangsung Selasa (30/6) itu sendiri, merupakan bagian pertama dari kesepakatan keamanan bilateral antara Irak dan AS
Seperti diketahui, salah satu poin penting dari kesepakatan itu adalah bahwa AS akhirnya akan benar-benar meninggalkan Irak pada tahun 2012 nanti.

Berlangsungnya proses penarikan serdadu AS itu memang sempat membuat khawatir beberapa pihak di Irak sendiri, yang memprediksi mereka akan kian rentan terhadap berbagai serangan

BACA JUGA: Kereta Pembawa Gas Meledak di Italia

Kendati demikian, sebagian besar orang Irak justru menyambutnya, serta bahkan merayakan hari spesial yang oleh pemerintah Irak ditetapkan sebagai Hari Kedaulatan Nasional tersebut.

Dalam perayaan kepergian serdadu AS tersebut, warga dan tentara Irak memenuhi jalanan dan berkendara keliling ibukota Baghdad
Sejumlah spanduk pun terlihat membentang di berbagai bangunan di Baghdad, yang antara lain bertuliskan: Irak: negaraku, kejayaanku, kehormatanku.

"Hari ini, yang kita tetapkan sebagai perayaan nasional, merupakan pencapaiaan (berkat usaha) semua orang Irak," ucap Perdana Menteri Nuri al-Maliki, memberi pernyataan di televisi

BACA JUGA: Serangga Ladybird jadi Ancaman di Inggris

"Kedaulatan kita yang belum lengkap dan keberadaan serdadu asing adalah peninggalan paling serius yang harus kita terima (dari Saddam)Mereka yang mengira warga Irak tak mampu membela negerinya sendiri, adalah salah besar," tegasnya pula(ito/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Referendum, Presiden Honduras Dijatuhkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler