Ledakan bom tersebut, seperti dikutip Reuters, terjadi Selasa (30/6) malam waktu setempat, di sebuah pasar yang ramai di kawasan warga Kurdish di kota itu
BACA JUGA: Madoff Divonis 150 Tahun Penjara
Lantaran fakta itu, aparat pun memperkirakan bahwa peledakan bom ini adalah bagian dari pertentangan antara kelompok etnis Kurdish, Arab dan Turkmen.Penarikan serdadu AS dari jalanan dan kota-kota di Irak yang berlangsung Selasa (30/6) itu sendiri, merupakan bagian pertama dari kesepakatan keamanan bilateral antara Irak dan AS
Berlangsungnya proses penarikan serdadu AS itu memang sempat membuat khawatir beberapa pihak di Irak sendiri, yang memprediksi mereka akan kian rentan terhadap berbagai serangan
BACA JUGA: Kereta Pembawa Gas Meledak di Italia
Kendati demikian, sebagian besar orang Irak justru menyambutnya, serta bahkan merayakan hari spesial yang oleh pemerintah Irak ditetapkan sebagai Hari Kedaulatan Nasional tersebut.Dalam perayaan kepergian serdadu AS tersebut, warga dan tentara Irak memenuhi jalanan dan berkendara keliling ibukota Baghdad
"Hari ini, yang kita tetapkan sebagai perayaan nasional, merupakan pencapaiaan (berkat usaha) semua orang Irak," ucap Perdana Menteri Nuri al-Maliki, memberi pernyataan di televisi
BACA JUGA: Serangga Ladybird jadi Ancaman di Inggris
"Kedaulatan kita yang belum lengkap dan keberadaan serdadu asing adalah peninggalan paling serius yang harus kita terima (dari Saddam)Mereka yang mengira warga Irak tak mampu membela negerinya sendiri, adalah salah besar," tegasnya pula(ito/JPNN)BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Referendum, Presiden Honduras Dijatuhkan
Redaktur : Tim Redaksi