jpnn.com - SEKUPANG - Rahman, pelaku yang nekat membacok istrinya, Siti Astuti dan membunuh kakak iparnya Umi Khoriah ternyata jarang menemui sang istri. Belum diketahui alasan pelaku kenapa jarang menemui sang istri. Tapi yang pasti pelaku bekerja sebagai buruh bangunan di Malaysia.
"Diduga mungkin penyebab utamanya karena nafkah dan pelaku jarang pulang melihat istrinya. Akhirnya korban mau menggugat cerai," kata Kanit Polsek Sekupang Iptu Marzuki Zan, seperti dikutip dari Batam Pos (Grup JPNN), Kamis (11/6).
BACA JUGA: Ketua PA : Gugatan Belum Terdaftar, Pelaku dan Korban Sempat Saling Meminta Maaf, Tapi...
Menurut Marzuki, pelaku sudah bekerja di Malaysia sejak tahun 2007 lalu. Rahman juga sudah memiliki Kad Pengenalan Malaysia (Identitas Warga Malaysia). Ia diketahui menetap di Malaysia bersama empat orang anaknya, sementara sang istri tinggal di Batam.
Baca : Sadis... Tak Mau Digugat Cerai, Suami Bacok Istri dan Kakak Ipar di Pengadilan Agama
BACA JUGA: Terkait Suami yang Bacok Istri dan Bunuh Kakak Ipar Itu, Ini Kata Ketua RT-nya
Ia menambahkan saat ini pihaknya masih belum bisa memintai keterangan pelaku yang menjalani perawatan di RSOB. Pelaku kehilangan banyak darah akibat mencoba bunuh diri. "Belum bisa dimintai keterangan. Keluarganya di Malaysia dan sudah dihubungi. Kalau identitasnya di KTP itu tidak ada orang," terangnya.
Saat penikaman terjadi, ruang tunggu Pengadilan Agama tengah ramai pengunjung. Bahkan, aksi nekat Rahman disaksikan langsung para pengunjung.
BACA JUGA: Satu Tusukan Mematikan, Tembus ke Paru-Paru, Usus Putus, Pelaku Kekurangan Darah
"Sebelum penikaman pelaku sempat minta maaf, tapi dua cewek itu (korban) cuek saja dan tidak menanggapi pelaku. Pelakunya saat itu sampai bersimpuh," kata Bambang, salah seorang saksi mata yang ikut menghentikan aksi pelaku di RSOB.
Setelah mendapat penolakan, selanjutnya pelaku berjalan ke belakang para korban yang sedang duduk. Kemudian pelaku mengeluarkan pisau dari tas yang sudah disiapkan sebelumnya, lalu membacok dan menusuk korban dengan sadis.
"Saya langsung kejar dan tarik tangannya. Pisaunya jatuh dan diambil warga. Lalu pelaku diikat," terangnya. "Gagang pisaunya warna merah. Sampai tangan saya terluka menghentikannya," tambahnya.
Sementara itu, Dokter Forensik Polda Kepri, Kompol Faizal mengatakan korban bernama Umi Khoriah tewas dengan luka dibagian pundak kanan dengan lebar 6 cm. Luka yang dialami korban hingga menembus paru-paru atas.
"Luka fatalnya akibat terkena paru-paru atas dan kehabisan darah," katanya. (opi/ray)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sempat Menyembah Istri dan Kakak Ipar Agar tidak Digugat Cerai
Redaktur : Tim Redaksi