jpnn.com - BANDUNG – Ratusan mahasiswa ITB menghadang Joko Widodo (Jokowi) untuk memberikan kuliah umum di Kampus Ganeca ITB, kemarin. Sehingga rencana kuliah umum yang akan diberikan Jokowi, batal.
Alasan mahasiswa ITB yang menolak kehadiran Jokowi ini karena tidak ingin kampusnya dijadikan ajang politik dan berpihak pada salah satu capres.
BACA JUGA: PKB Optimis Raih Kursi Satu Fraksi
Berdasarkan pantauan, Jokowi yang hadir di Aula Timur, Kampus ITB itu hanya selama lima menit. Dihadapan peserta kuliah umumnya, Jokowi menyampaikan permohon maaf karena tidak jadi memaparkan materi kuliah umum yang rencananya bakal berlangsung.
Dalam kunjungan itu, Jokowi sempat bertemu dan melakukan penandatangan kerja sama (MoU) dengan Rektor ITB Akhmaloka mengenai penataan ibu Kota Jakarta. "Mohon maaf saya tidak bisa menyampaikan kuliah umum, karena diluar tidak kondusif," kata Jokowi.
BACA JUGA: Dua Anak Atut Berpeluang Besar Lolos ke Senayan
Jokowi menambahkan, rencana kerja sama dengan ITB sebenarnya sudah dirancang sebanyak tiga kali. Namun, gagal terus. Jokowi hanya menjawab siangkat. "Ya kerja," tambah Jokowi.
Jokowi langsung meninggalkan Aula Timur dengan menggunakan pintu samping untuk menghindari mahasiswa. Akhmaloka pun enggan berkomentar banyak terkait penolakan mahasiswanya terhadap Jokowi. "Hanya MoU saja tadi, kuliah umumnya tidak jadi," ujar Akhmaloka.
BACA JUGA: Koalisi Islam Potensial Menang di Pilpres
Sementara itu, Ketua Kabinet KM ITB Mohamad Jeffry Giranza, mengatakan, penolakan Jokowi itu karena tidak ingin ITB dijadikan ajang kampanye.
Giranza menegaskan, mahasiswa ITB menyampaikan pernyataan sikap atas kedatangan Jokowi. "Pertama, menolak segala bentuk atribut kampanye masuk ke kampus ITB, sebab berpotensi mempolitisasi ITB. Kedua, menolak segala bentuk politisasi terhadap lembaga pendidikan ITB. Dan KM ITB tidak berpihak kepada capres manapun," tegasnya.
Selain itu, Giranza menambahkan, pilpres yang tinggal beberapa bulan lagi sangat rentan dipolitisasi. "Saya khawatir para capres yang sudah mendeklarasikan diri seolah memanfaatkan momentum safari politik, ini sangat rawan," pungkasnya. (mur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Saksi Ngaku Ditekan Pengacara Akil Mochtar Cabut BAP
Redaktur : Tim Redaksi