jpnn.com - MANGUPURA – Serentetan aksi terorisme di Paris, Perancis belum lama ini membuat seluruh bandara di Indonesia termasuk Bandara Ngurah Rai waspada. Seluruh penjuru Bandara Ngurah Rai dipelototi selama 24 jam.
Yang menarik, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali via Bandara Ngurah Rai terus melesat naik. Diluar dugaan, turis asal Perancis justru mencetak rekor baru. Rekor itu adalah kedatangan warga Perancis melalui Bandara Ngurah Rai masuk lima besar kunjungan wisatawan asing ke Bali.
BACA JUGA: HEBAT: Pramuka Banyak Membantu Masyarakat
Data yang didapat Koran Bali Express (Grup JPNN.com) dari Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Badung, turis Perancis berada di posisi lima besar menggeser sejumlah wisman dari negara lain yang biasa masuk lima besar. Perancis dibawah Asutralia, Tiongkok, dan Jepang.
“Memang cukup mengejutkan kunjungan turis Perancis ke Bali cukup besar. Semoga ini tanda baik bahwa Bali aman,” ujar Kepala Disparda Badung Cok Darmawan kemarin (29/11). Sayangnya Cok Darmawan tidak menjelaskan latar belakang naiknya kunjungan turis Perancis ke Bali.
BACA JUGA: Enam Ribu Lebih Surat Suara Rusak
Cok Darmawan membeberkan, hingga akhir Oktober 2015 lalu, kunjungan wisman ke Badung naik 7, 86 persen. Bila diipersentasekan naik sekitar 150 ribu orang dibandingkan tahun lalu periode yang sama (selengkapnya lihat grafis). Cok memasang target kunjungan wisman naik 5-10 persen.
Tahun lalu kunjungan wisman sebanyak 3,6 juta orang. Tahun ini diharapkan bisa bertambah 250 ribu orang. Cok Darmawan optimistis jika target kunjungan turis ke Badung naik 10 persen dibandingkan tahun lalu bisa tercapai.
BACA JUGA: Geng Motor Makin Sadis, Puluhan Brimob Ikut Menyisir
“Langkah antisipasi yang dilakukan aparat keamanan di Bandara kami apresiasi karena memberikan rasa aman bagi wisatwan,” paparnya.
Namun, Cok Darmawan meminta agar pemeriksaan dan pengamanan ketat itu diimbangi dengan pelayanan cepat. Jangan sampai pengamanan berlipat justru menjadi penghambat. Misalnya pintu masuk dan petugas diperbanyak. Sehingga antrean keluar masuk bandara tidak panjang.
“Perlu waspada tapi tidak perlu ditakuti. Mudah-mudahan aparat keamanan betul-betul bisa membuat wisatawan merasa aman dan nyaman,” harapnya.
Sementara untuk wisatawan domestik belum bisa didapat karena pencatatan setelah tutup tahun. Hal ini dikarenakan banyak pintu masuk wisdom. Seperti dari Pelabuhan Padangbai dan Gilimanuk.
Di sisi lain, meski dinyatakan kunjungan wisman naik hampir 8 persen, tingkat hunian hotel justru sepi. Hal ini diungkapkan Made Badra, pemilik hotel Massa In di bilangan Kuta. Menurut Badra, dibandingkan tahun lalu, tingkat hunian turun 8 persen lebih.
“Tingkat hunian sekarang sekitar 62 persen. Kalau tahun lalu bisa 75 persen,” papar Badra.
Sepinya hunian hotel ini sendiri ditengarai lantaran banyaknya akomodasi penginapan baru. Seperti City Hotel, Villa hingga kamar kos yang menawarkan faslitas komplet.
“Saya kira memang villa dan kamar kos yang marak sangat berpengaruh,” tegas Badra.
Namun, Badra memprediksi tingkat hunian akan kembali naik dua pekan mendatang. Atau berbarengan dengan momen menjelang akhir tahun serta Natal.(san/rdr/mus/fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2.159 PNS Terancam Pensiun Dini
Redaktur : Tim Redaksi