PRINGSEWU – Nasib tragis dialami Handoko (25), dukun palsu yang mengaku bisa mengubah kuningan dan pasir menjadi emasAksi tipu-tipunya membuat jengkel warga, yang lantas ngamuk dengan menghajar Handoko
BACA JUGA: Goda Cewek Sekalian Menjambret
Bahkan, Warga Karanganyar, Solo, Jawa Tengah, ini juga nyaris saja dibakar hidup-hidupBACA JUGA: Enam Tahun Diperkosa Ayah Tiri
Kejadian berangsung Rabu (4/8) malamKapolsek Pringsewu AKP Nuswanto mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Deny Pudjianto mengaku telah meminta keterangan dari para korban dan menyita tujuh batang kuningan serta karung pasir sebagai barang bukti
BACA JUGA: Mitsubishi Abaikan Himbauan PLN
’’Atas perbuatannya, tersangka dijerat pasal berlapisYakni pasal 378 tentang penipuan jo pasal 351 tentang penganiayaan,” kata Nuswanto.Berdasarkan keterangan sejumlah warga, aksi anarkis ini berawal dari perkenalan tersangka dengan Paino (50), warga PringsewuMereka bertemu di daerah Jateng beberapa waktu lalu ketika Paino tengah menjalani profesinya sebagai pengemudi bus antarkota antarprovinsi (AKAP)
"Saat kenalan, Handoko mengaku mampu menggandakan uang dan mengubah kuningan menjadi emas dengan melakukan ritual di goa walet yang masih angkerDia tanya, 'ada nggak goa walet yang masih angker di sana?'” ujar Paino menirukan pertanyaan Handoko saat baru kenalan.
Dijelaskan Paino kepada kenalanya itu, bahwa di daerah Kecamatan Cukuhbalak, Tanggamus, masih ada goa semacam ituKemudian Handoko mengajaknya ke LampungSesampainya di Lampung, tersangka juga sempat mengajak rekan-rekan PainoMereka adalah Sugiyanto (56), Arman Pratama (52), dan Sunyoto (58), untuk mengikuti ritual yang akan ia laksanakan
Lantas disepakati hari untuk pergi ke goa yang dimaksud di Kecamatan Cukuhbalak’’Namun, ketika itu kami tidak berhasil masuk dan hanya membawa tiga karung pasir dari sana,” kata Paino saat ditemui di Mapolsek Pringsewu.
Paino melanjutkan ceritanya"Ritual kemudian dilanjutkan di gedung walet yang dijaga Alimi (50) dan Eko (25) di sekitar jalur 2 Terminal PringsewuKala itu, Handoko menyatakan akan mengubah karung berisi pasir berikut tujuh batang kuningan menjadi emasSedangkan daun nangka yang juga ia minta siapkan akan diubahnya menjadi uang"Kami disekap di gedung walet itu selama sembilan hariKami diharuskan membaca wiridKalau salah baca, kami dipukuli,” kata Suyoto, korban lainnya, menimpali
Diceritakan, saat proses ritual masih berlangsung, Handoko kerap meminta uang dengan alasan untuk membeli perlengkapan ritualNamun, sampai hari yang ditentukan, ternyata pasir dan kuningan tidak kunjung berubah menjadi emasSedangkan daun nangka yang diharapkan berubah menjadi uang mulai membusuk
’’Handoko waktu itu bilang kami kotor, kemudian dia memukuli kamiAda juga yang digigit dan ditelanjangi olehnya,” ujar Sunyoto lagiUniknya, saat mengikuti ritual, para korban menerima saja semua perlakuan tersangka’’Kami seperti dihipnotisBuktinya, saat dipukuli, kami menurut sajaKami juga tidak memikirkan keluargaSelama sembilan hari ritual, kami nggak kerjaMalah banyak keluar uangBahkan ada yang keluar uang sampai Rp1,4 juta,” tambah korban lainnya, Aman Pratama.
Pada malam terakhir ritual sekitar pukul 19.00 WIB, Handoko meninggalkan pengikutnya menjalani ritualKetika itulah, keluarga korban yang mulai curiga memergokinya tengah bermain dengan wanitaMengetahui hal itu, Handoko lantas mencoba kabur dengan menumpang trukNahas, truk yang ia tumpangi mengalami pecah ban sehingga Handoko kemudian dibawa ke kantor salah satu perusahaan otobus (PO) di Terminal Pringsewu
Tidak disangka, kabar penipuan yang dilakukan Handoko ternyata sudah menyebar pada kalangan wargaMassa yang marah kemudian berkumpul dan menghakimi tersangkaAkibatnya, Handoko mengalami luka pada bagian kepala, bibir, dan luka robek pada wajah(kim/sag/fik/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cekcok, Tetangga Kirim Bom Molotov
Redaktur : Tim Redaksi