jpnn.com - JAKARTA - Peneliti dari POINS Karel Soesatyo pesimistis terhadap kabinet yang akan dibentuk Presiden Joko Widodo. Alasanya, kabinet yang rencananya akan diumumkan Minggu (26/10) sore masih dihiasi wajah-wajah lama.
"Rasanya aneh kalau di kampanye mau menghadirkan orang-orang muda untuk revolusi mental. Tapi saya lihat yang sudah uzur juga banyak," kata Karel Soesatyo di Jakarta, Sabtu (25/10).
BACA JUGA: Jokowi Minta Spekulasi Nama Menteri Bermasalah Dihentikan
Karel menyarankan figur-figur yang sudah pernah menjadi menteri seperti Sofyan Djalil harusnya tidak dimasukkan dalam kabinet, baik yang berasal dari gerbong Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), PDIP, atau pun parpol koalisi.
"Jokowi harus bersikap independen terhadap semua lawan politiknya baik dengan PDIP, parpol koalisi dan terlebih JK. Jangan pernah mau ditekan. Harapan publik yang tinggi sangat rentan untuk berbalik jadi antipati bila Jokowi gagal hadirkan kabinet yang ideal," tegasnya.
BACA JUGA: Janji Jokowi untuk Wujudkan Trisakti Disebut Jauh Panggang dari Api
Belum lama beredar bocoran proyeksi kabinet Trisakti yang menyebutkan bahwa Sofyan Djalil ditunjuk sebagai Menko Perekonomian. Sosok Sofyan yang dikenal dekat dengan JK adalah muka lama yang pernah menjabat sebagai Menkominfo dan Menneg BUMN di era SBY.
Sofyan Djalil juga pernah diperiksa KPK dua kali (tahun 2010 dan 2014) terkait skandal Bank Century. Kala menjabat sebagai Menneg BUMN Sofian juga banyak menempatkan orang-orangnya di BUMN strategis seperti Rinaldi Firmansyah di Telkom dan Sarwoto Atmosutarno di Telkomsel. Telkomsel kala dipimpin Sarwoto tersandung kasus pengadaan perangkat telekomunikasi dari Israel yakni Amdocs dan penyedotan pulsa pelanggan. (awa/jpnn)
BACA JUGA: Legitimasi Jokowi Tergerus Karena Telat Umumkan Kabinet
BACA ARTIKEL LAINNYA... 34 Menteri Terpilih Sudah Kantongi Undangan
Redaktur : Tim Redaksi