jpnn.com - JAKARTA - Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Arif Wibowo angkat bicara mengenai pelanggaran empat penerbangan di luar jadwal yang diberikan Kementerian Perhubungan.
Arif menjelaskan bahwa pelanggaran itu terjadi lantaran kesalahan nomor penerbangan, yang seharusnya dioperasikan satu nomor penerbangan, namun pada rute Makassar-Medan-Jeddah dilakukan dengan dua nomor penerbangan untuk pulang pergi.
BACA JUGA: Mantan Atasan Tak Kaget Karier Budi Gunawan Sampai ke Puncak
Yakni Makassar-Medan (GA626) dan Medan-Jeddah (GA986) serta Jedah-Medan (GA-987) dan Medan-Makassar (GA-627).
"Penerbangan Garuda Indonesia rute Makassar–Medan– Jeddah yang seharusnya sudah dioperasikan menggunakan satu nomor penerbangan, namun masih menggunakan dua nomor penerbangan. Ini dinilai telah melanggar perizinan," ujar Arif saat menggelar jumpa pers di kantor Garuda, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Sabtu (10/1).
BACA JUGA: Pemerintah Harapkan Konflik Golkar tak Masuk Pengadilan
Selanjutnya Garuda Indonesia mengajukan permohonan perubahan untuk menjadi satu nomor penerbangan internasional dari Makassar–Medan – Jeddah dengan nomor penerbangan GA-986/GA-987 efektif tanggal 1 Januari 2015.
"Namun hingga tanggal 9 Januari 2015, Kemenhub menemukan bahwa Garuda masih melaksanakan penerbangan rute tersebut dengan nomor penerbangan GA-626 dan GA-986 dan nomor penerbangan GA-987 dan GA-627. Nah seharusnya hanya satu nomor penerbangan GA-986 Makassar-Medan-Jedah dan GA-987 rute Jeddah-Medan-Makassar," sebutnya.
BACA JUGA: Dunia Politik Tak Afdal Tanpa Anas Urbaningrum
Atas kekeliruan itu, pihaknya kini telah mengganti dengan menggunakan satu nomor penerbangan saja. "Jadi saat ini kita sudah clear, jadi itu hanya kekeliuran nomor fight saja, bukan pelanggaran terbang," beber mantan Dirut Citilink ini. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Kunci Keberhasilan Pengangkatan Ekor AirAsia Berbobot 5 Ton
Redaktur : Tim Redaksi