jpnn.com, MATARAM - Gubernur NTB TGKH M Zainul Majdi turut diisukan akan maju dibursa kandidat calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2019 mendatang. Bahkan, Tuan Guru Bajang (TGB), kerap disapa, digadang-gadang bakal berpasangan dengan Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto.
Menanggapi hal ini, TGB melihat aspirasi tersebut sah-sah saja dilontarkan masyarakat. Sebagai bagian dari suara masyarakat yang menginginkan ada putra-putri NTB yang maju ke pusat. Tidak hanya sebagai cawapres, aspirasi juga sempat ditujukan pada penyusunan kabinet kerja di pemerintahan pusat.
BACA JUGA: Digadang jadi Cawapres Pendamping Prabowo, TGB Menyatakan...
“Harapan masyarakat agar putra-putri daerah diberikan ruang untuk berkontribusi secara lebih luas,” kata TGB, kemarin (3/5) seperti dilansir Lombok Post (Jawa Pos Group).
“Masyarakat yakini, aspirasi ini muncul karena melihat SDM kita sudah semakin baik,” tambah Ketua DPD Partai Demokrat NTB ini.
BACA JUGA: Jokowi jadi Alasan Gerindra Ogah Usung Ridwan Kamil
Selain dirinya, cukup banyak SDM di NTB yang masuk dalam tokoh perubahan dan layak maju di pusat. Artinya, ide, gagasan, inovasi, semangat perubahan, dan aktor perubahan ada di NTB.
“Agar ketermanfaatan ini dirasakan masyarakat secara luas,” ucap anak buah SBY di Partai Demokrat ini.
BACA JUGA: Gerindra Tak Khawatir Prabowo Banyak Saingan di Pilpres 2019
Meski demikian, secara pribadi orang nomor satu di NTB ini merasa masih memfokuskan diri dalam menjalankan amanah di daerah. Ia masih disibukkan menjalankan tugas dalam memimpin NTB di sisa periode kepemimpinannya.
Kurun waktu satu tahun empat bulan, menurut TGB banyak hal yang harus diselesaikan. Sebab itu, TGB tidak menginginkan kefokusannya terpecah.
“Saya harus fokus untuk betul-betul menyelesaikan apa yang belum terlaksana. Gagasan yang masih teori agar segera terwujud,” bebernya.
Perlu diketahui, ada amanah dan harapan Maulana al-Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid kepada TGB sebagai Ketua Umum PB Nahdlatul Wathan (NW) untuk memegang Indonesia. Baginya, itu adalah bagian dari doa.
Doa, sambung TGB, akan terwujud apabila kehendak Allah SWT bertemu dengan ikhtiar manusia yang bersungguh-sungguh. TGB juga meyakini, apa yang dimaksud Maulana al-Syeikh dalam memimpin tidak hanya terkait dalam pemerintahan. Melainkan, bagaimana kader-kader NW bisa mewarnai.
“Dalam bahasa lain, terangi alam kami ini dengan bintang-bintang NW, suburkan tanah ini dengan air-air NW, ini maksud doanya agar kader-kader NW bisa berkontribusi,” tutup TGB.(ewi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra: Presidential Treshold Harus Nol Persen
Redaktur & Reporter : Friederich