jpnn.com - SAMARINDA-Ujian Nasional (UN) tahun ini tak hanya dibayang-bayangi pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu). Ada persoalan lain yang menghantui, yakni kondisi listrik yang kerap biarpet.
Soal itu, ternyata PLN Wilayah Kaltim dan Kaltara menjamin, selama pelaksanaan ujian tamat sekolah itu distribusi setrum aman. Ini dikatakan General Manager PLN Wilayah Kaltim dan Kaltara Machnizon Masri.
BACA JUGA: Siswa Sekolah Internasional Boleh Unas, Boleh Tidak
Kata dia, dua hari ini pelanggan yang distribusi listriknya dipasok dari Sistem Mahakam tak ada pemadaman bergilir. Ini, kata dia, sebagai bukti kondisi setrum di sistem tersebut dalam kondisi baik. “Kami upayakan tidak padam,” janjinya.
Persiapan PLN dalam UN supaya tak biarpet, pada Minggu (6/4) hari ini, PT Cahaya Fajar Kaltim (CFK) kembali beroperasi. Masuknya pembangkit listrik ini setelah masa pemeliharaan. Kapasitas pembangkit tersebut 25 MW (megawatt).
BACA JUGA: Hasil Try Out Jeblok, Seluruh Kepala Sekolah Dipanggil
Menurutnya, dengan kembali masuknya PT CFK ke Sistem Mahakam, maka kapasitas listrik yang terpasang di sistem ini 425 MW. Kondisi saat ini kekuatan setrum sebesar 400 MW.
“Beban puncak pada malam hari sekitar 315 MW. Ada surplus sekian MW. Ini yang diharapkan tidak ada pemadaman pada beban puncak,” harapnya.
BACA JUGA: Oknum Guru Gunakan Ijazah Palsu
Ia menjelaskan, UN berjalan pada pagi hari. Pada waktu itu, kondisi listrik di Sistem Mahakam masih dalam kondisi aman. Begitu juga dengan malam hari, siswa yang menghabiskan waktu untuk belajar mempersiapkan UN. “Insya Allah listrik aman. Supaya siswa bisa konsentrasi belajar,” imbuhnya.
Terpisah, Ketua Tim Koordinator Lokasi UN Kaltim dan Kaltara, Zamruddin Hasid mengatakan, pihaknya sudah sangat siap mengawasi pelaksanaan UN di dua provinsi itu. Distribusi soal dipastikan sudah sampai di lokasi minimal H-2.
Rektor Universitas Mulawarman (Unmul) ini menjelaskan, pengawasan UN tahun ini melibatkan Universitas Borneo (UB), Tarakan, Kaltara. Rektor UB bertindak sebagai wakil Tim Koordinator Lokasi. “Tim dari UB akan fokus di Kaltara. Tapi Unmul tetap membantu mengawasi,” bebernya.
Zamruddin memaparkan, Unmul tahun ini mempersiapkan 400 dosen yang akan disebar ke sekolah-sekolah di Kaltim dan Kaltara. Sementara dari UB Tarakan sebanyak 60 dosen. Mereka bertugas untuk memantau dan mengawasi pelaksanaan UN.
Menurutnya, sebanyak 460 dosen ini akan berangkat ke lokasi tujuan, untuk daerah terpencil biasanya H-2. Sedangkan untuk wilayah yang mudah dijangkau, dosen akan ke lokasi pada hari-H.
Ia mengatakan, seperti biasanya, Tim Koordinator Lokasi juga bertugas untuk membawa hasil lembar jawaban setelah ujian berlangsung. Lembar tersebut didistribusikan ke Unmul, selanjutnya di-scanner jawaban soal UN. “Jawaban yang sudah di-scan, kami kirim ke pusat (panitia pusat di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan). Jadi, lembar jawaban tidak dikirim,” paparnya.
Diberitakan sebelumnya, UN 2014 dibayang-bayangi pesta demokrasi, pemilihan legislatif pada 9 April. Ujian SMA sederajat digelar pada 14 hingga 16 April. Dilanjutkan UN SMP sederajat pada 5-8 Mei, dan ujian SD pada 19-21 Mei. Ada 183.868 siswa untuk semua jenjang di Kaltim dan Kaltara yang mengikuti ujian tahun ini. (rom/far/k7)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bonus Rp 25 Juta buat Nilai Unas Terbaik
Redaktur : Tim Redaksi