jpnn.com, SINGAPURA - Hari ini, Minggu (10/6), Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un akan menginjakkan kaki di Singapura. Putra bungsu mendiang Kim Jong-il tersebut tidak seperti sang ayah yang aviofobia alias takut naik pesawat. Karena itu, dia dijadwalkan masuk Negeri Singa tersebut dari Bandara Internasional Changi.
Media Korea Selatan (Korsel) melaporkan bahwa pemimpin 34 tahun itu akan menumpang pesawat kenegaraan Chammae-1. Media online abc.net menuliskan bahwa pesawat yang oleh surat kabar Barat dijuluki Air Force Un itu mampu menempuh jarak 10.000 kilometer.
BACA JUGA: Trump Pertimbangkan Undang Kim Jong Un ke Gedung Putih
Dengan empat mesin, pesawat Ilyushin Il-62M tersebut bisa terbang dengan kecepatan sekitar 900 kilometer per jam.
”Jika dibandingkan dengan Boeing 747-200B, pesawat Il-62M itu terlihat mini. Penampilan luarnya juga kuno. Tapi, interior di dalamnya modern dan fasilitasnya lengkap,” kata seorang pakar penerbangan Korsel kepada BBC.
BACA JUGA: Si Cacing Bakal Nimbrung di Pertemuan Trump - Kim Jong Un?
Chammae-1 itu juga memiliki ruang kerja dan ruang pertemuan. Meski, ruangan-ruangan tersebut tidak seluas milik Presiden AS Donald Trump di Air Force One.
Chammae-1 akan dengan mudah melesat ke Singapura asalkan perawatannya rutin. Menilik kondisi perekonomian Korut dan prioritas pemerintahan Jong-un yang sebelumnya hanya fokus pada nuklir, perawatan pesawat buatan Uni Soviet tersebut mungkin tidak seperti standar baku pesawat kepresidenan negara lain. Karena itu, dalam perjalanan ke Singapura hari ini, Korut akan dikawal Tiongkok.
BACA JUGA: Sambangi Trump, PM Abe Titip Pesan untuk Kim Jong Un
Kemarin (9/6) South China Morning Port menuliskan bahwa jet tempur Tiongkok akan mengawal Chammae-1 sampai ke tujuan.
Sebenarnya, yang dikhawatirkan bukanlah Chammae-1, melainkan pesawat kargo yang mengangkut barang-barang Jong-un. Konon, Pyongyang menyertakan limusin Jong-un dalam perjalanan tersebut.
”Sangat mungkin Tiongkok mengerahkan jet tempur untuk mengawal. Jika itu terjadi, Tiongkok telah mengirimkan pesan tersirat kepada AS dan Korsel bahwa mereka ada di belakang Korut,” kata Song Zhongping, pengamat politik asal Hongkong.
Pengawalan itu sangat mungkin terjadi karena Jong-un dan rombongan memang dijadwalkan singgah di Beijing dulu sebelum ke Singapura.
Jika Jong-un mendarat di Changi, Air Force One yang mengusung Trump akan mendarat di Pangkalan Udara Paya Lebar. Pesawat canggih yang mampu menempuh jarak 12.600 kilometer tanpa perlu mengisi ulang bahan bakar itu tidak akan satu lokasi dari Chammae-1.
Tidak seperti pesawat Korut yang didampingi pesawat kargo, Air Force One diiringi pesawat identik yang disebut Air Force One cadangan.
Nomor seri dua pesawat canggih yang selalu parkir bersebelahan itu pun berurutan. Yakni, SAM28000 dan SAM29000.
”Jika pesawat yang satu belum siap dan presiden harus segera bertolak, pesawat yang lain akan mengambil alih tugas,” kata seorang staf Gedung Putih tentang pesawat identik yang dua-duanya disebut Air Force One tersebut. (hep/c17/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingat 105 WN Tiongkok Penjahat Siber di Bali? Jadinya Begini
Redaktur & Reporter : Adil