jpnn.com - MANOKWARI - Kedatangan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Robert Blake ke Papua Barat, Senin (18/1) siang mendapat pengawalan ketat personel Brimob dengan senjata laras panjang.
Di kantor gubernur, kompleks Arfai, Manokwari, Blake melakukan pertemuan dengan Gubernur Papua Barat, Abraham O Atururi, Wakil Gubernur Papua Barat, Irene Manibuy, Kapolda Papua Barat, Brigjen Royke Lumowa serta sejumlah pejabat teras lainnya.
BACA JUGA: Tak Pulang ke Rumah, Pak Tua Ini Ditemukan Tewas Di Pinggir Pantai
Pertemuan tertutup bagi wartawan berlangsung sekitar 1 jam. Namun usai jamuan makan siang, Blake sempat menyampaikan sepatah dua patah kata. Menurutnya, pertemuan dengan pejabat di Papua Barat bersifat informatif dan menyangkut banyak hal, seperti sektor kesehatan, pendidikan serta pencegahan terhadap HIV/AIDS.
"Amerika Serikat sangat mendukung Papua Barat menjadi provinsi konservasi. Amerika Serikat akan memberi dukungan dalam hal pengelolaan hutan, perikanan secara berkelanjutan dan lestari,’’ujarnya seperti dikutip dari Radar Sorong, Selasa (19/1).
BACA JUGA: Tolonggg... Anak Penderita Diare Banyak Bangeeettt
Dia menambahkan, bahwa soal HAM juga merupakan hal yang sangat penting dalam hubungan bilateral Indonesia dengan Amerika Serikat.
Bagaimana soal kontrak karya Freeport, yang saat ini sedang hangat diperbicangkan? Oh, terkait hal ini Blake tak mau berkomentar. Ia hanya mengatakan, masalah Freeport hanya merupakan persoalan perusahaan swasta Amerika dengan pemerintah Indonesia.
"Tidak ada komentar, mereka yang seharusnya ditanyakan,’’ ujarnya. (lm/adk/jpnn)
BACA JUGA: Pak Jaksa Agung, Siap Gak? Begini Tuntutan Keras Massa Aksi yang Berujung Baku Pukul di Kejaksaan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tenaga Medis Menumpuk di Kota, Ditugaskan ke Pedalaman Ogah.. Siap-Siap Diberhentikan
Redaktur : Tim Redaksi