Dikawal Ketat Kejagung dan Bareskrim, Tender TPPI Diyakini Bakal Berjalan Secara Transparan

Minggu, 27 September 2020 – 04:04 WIB
Suasana kawasan kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban, Jawa Timur, Sabtu (21/12/2019). Foto: Antara

jpnn.com, TUBAN - Kabar baik muncul dari rencana pembangunan pusat produksi olefin dan aromatik di kompleks PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI)

Melalui salah satu anak usaha Pertamina, PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) akan membangun pabrik petrokimia yang berlokasi di Tuban, Jawa Timur.

BACA JUGA: Rekind dan Jo Hyundai Bakal Garap Proyek TPPI Olefin Complex

Dengan begitu impian pemerintah Indonesia untuk menekan angka impor migas akan segera terwujud.

Proyek investasi senilai Rp50 triliun dengan sebutan TPPI Olefin Complex ini bakal memproduksi High Density Polyethylene (HDPE) sebanyak 700 ribu ton per tahun, Low Density Polyethylene (LDPE) sebanyak 300 ribu ton per tahun, dan Polipropilena (PP) 600 ribu ton per tahun.

BACA JUGA: 7 Jenis Minuman ini Baik Untuk Kesehatan Jantung

Pengamat Kebijakan Publik, Miftahul Adib menilai proyek ini untuk mewujudkan komitmen pemerintah Indonesia untuk menekan defisit migas saat ini.

"Pertamina tengah berusaha mempercepat pelaksanaan pembangunan proyek tersebut," tutur Adib dalam keterangan persnya, Jumat (25/9).

BACA JUGA: Komisi III Pelototi Kasus Penjualan Kondensat Bagian Negara oleh PT TPPI

Proyek ini juga mendapat pengawalan ketat dari Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung RI dan Bareskrim Polri.

"Saya melihat Pertamina telah berhasil menyelesaikan proses tender DBC Olefin TPPI Tuban dengan bersih dan transparan," tegasnya.

Adapun tender tersebut sebelumnya diikuti oleh empat konsorsium internasional, yang tediri dari Konsorsium Daelim Industrial – Wijaya Karya – McDermott Indonesia (Konsorsium Daelim), JO Hyundai  Engineering Co., Ltd. – Saipem SpA – Rekayasa Industri – PT. Enviromate Technology International (JO Hyundai Engineering Co., Ltd), Konsorsium GS E&C – Adhi Karya – Technimont SpA (Konsorsium GS E&C), serta Konsorsium Technip – Tripatra – Samsung Engineering (Konsorsium Technip).

Proses tender tersebut telah meloloskan dua konsorsium sebagai penawar terbaik secara administratif, teknikal dan komersial, serta telah memenuhi kriteria yang dipersyaratkan terkait pengalaman dalam membangun konstruksi olefin plant sampai selesai dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, yaitu JO Hyundai Engineering Co., Ltd. dan Konsorsium Technip.

Telah diverifikasi dan terkonfirmasi bahwa JO Hyundai Engineering Co., Ltd., dan Konsorsium Technip dinyatakan telah memiliki pengalaman dalam membangun konstruksi olefin plant sampai selesai dalam 20 tahun terakhir.

Untuk diketahui, TPPI merupakan anak usaha dari PT Tuban Petrochemical Industries (TPI), yang 95,9 persen sahamnya dimiliki pemerintah.

Pemerintah menargetkan bisa menghemat devisa hingga USD1,2 miliar setara Rp16,8 triliun per  tahun sejalan dengan meningkatnya kepemilikan pemerintah di saham PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) menjadi 80 persen.

Pertamina menargetkan pembangunan proyek tersebut akan berlangsung selama tiga tahun, yakni akan dimulai pada Desember 2021, dan selanjutnya akan mulai berproduksi pada April 2024.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler