Perdana Menteri Australia Tony Abbott membela kebijakan keras pemerintahannya terhadap para imigran yang datang dengan perahu. Ia menyebut foto seorang anak Suriah yang tewas tertelungkup di pantai Turki dan ramai beredar kemarin, justru menunjukkan "perlunya menghentikan perahu".
Menanggapi foto anak yang tewas tersebut, koran berpengaruh di AS, New York Times menurunkan tajuk rencana mengecam metode yang diterapkan pemerintah Australia pimpinan PM Abbott dalam menangani kedatangan imigran.
BACA JUGA: Adelaide Bangun Taman Bermain Penuh Tantangan Setinggi 26 Meter
Namun menurut PM Abbott, foto tersebut justru menunjukkan betapa pentingnya menegakkan kebijakan yang keras untuk menjaga perbatasan negara.
"Jika anda ingin menghentikan kematian, ingin menghentikan orang tenggelam, maka anda harus menghentikan kedatangan perahu," katanya kepada ABC, Jumat (4/9/2015).
BACA JUGA: 700 Polwan Parade di Sydney Untuk Peringati Ulang Tahun ke-100
Bocah pengungsi asal Suriah, Aylan Kurdi, tewas tenggelam dan terdampar di pantai Turki.
PM Tony Abbott.
BACA JUGA: Real Estate Australia jadi Sasaran Aksi Pencucian Uang dari Negara Lain
"Kemarin kita menyaksikan gambar yang sangat menyedihkan mengenai bocah yang tewas di laut dalam migrasi ilegal," kata PM Abbott.
"Dan syukurnya kita bisa menghentikan hal serupa di Australia sebab kita menghentikan kedatangan perahu ilegal. Kita tegaskan kepada para penyelundup manusia, bisnis anda telah ditutup (di Australia)," jelasnya.
"Selama mereka masih mengira bahwa jika mereka berhasil mencapai Australia maka mereka akan diperbolehkan tinggal, maka selama itu pula kita akan menghadapi penyelundupan manusia dan trageddi tengah laut," tambah PM Abbott.
Menurut New York Times (NYT) kebijakan keras Australia itu tidak sepantansnya ditiru oleh negara-negara di Eropa.
"Tony Abbott menerapkan upaya efektif yang kasar untuk menghentikan kedatangan perahu yang dipenuhi imigran, kebanyakan di antaranya pencari suaka, untuk bisa mencapai daratan Australia," tulis NYT.
"Kebijakan (PM Abbott) tidak manusiawi, dan secara hukum diragukan keabsahannya," tambah NYT.
Menyebarkan foto dramatis jenazah bocah Suriah tersebut semakin meningkatkan perdebatan di kalangan negara Eropa, mengenai cara penanganan pencari suaka.
PM Inggris David Cameron misalnya menyatakan, dia "sangat tersentuh" oleh foto tersebut dan berjanji Inggris akan menjalankan tanggung jawab moralnya dalam menangani krisis pengungsi ini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Otoritas Kesehatan NSW akan Perketat Aturan Industri Bedah Kosmetik