Menteri Kesehatan New South Wales mempertimbangkan langkah memperketat aturan bagi industri bedah kosmetik menyusul insiden berhenti berdetaknya jantung seorang pasien yang tengah menjalani operasi pembesaran payudara di sebuah klinik di Sydney.Menteri Kesehatan NSW, Jillian Skinner, hari ini (3/9) mengutus satu tim penyelidik ke pusat perawatan kesehatan swasta untuk melakukan pemeriksaan di fasilitas milik The Cosmetic Institute (TCI).
 Penyelidikan ini dilakukan terkait insiden yang terjadi Rabu kemarin (2/9), dimana  seorang wanita asal Victoria yang identitasnya disembunyikan jantungnya berhenti berdetak secara tiba-tiba ketika sedang menjalani operasi pembesaran payudara di klinik TCI yang berlokasi di Bondi. Wanita ini langsung dilarikan ke RS St Vincent dengan ambulan dan kondisinya dilaporkan stabil. Ini merupakan insiden kedua yang terjadi pada tahun ini,  dimana pasien yang menjalani operasi plastik di klinik tersebut tiba-tiba jantungnya berhenti berdetak.
 Insiden ini juga terjadi 2 pekan setelah laporan invesitigasi ABC mendapati klinik TCI memang tengah diselidiki oleh Komisi Pengaduan Perawatan Kesehatan atas tuduhan penyalahginaan anestesi. TCI sendiri mengklaim insiden ini masih diselidiki tapi mereka membantah kalau berhenti mendadaknya kerja jantung pasien tersebut disebabkan karena penggunaan anestesi lokal yang berlebihan. “Dosis anestesi lokal yang diberikan oleh TCI selama berlangsungnya prosedur implant pada pasien telah sesuai dengan kisaran dosis yang direkomendasikan," kata TCI dalam sebuah pernyataan. "Tim medis kami tidak bersedia memberikan komentar,  tapi berdasarkan informasi dan siap diselidiki lebih lanjut kalau insiden ini terjadi karena respon saraf vagus,” Pada Januari tahun ini, pasien TCI lainnya, Amy Rickhuss, 21, dilarikan ke RS Westmead setelah jantungnya juga berhenti berdetak saat menjalani operasi pembesaran payudara. Hingga kini penyebab insiden yang dialami Rickhuss tidak diketahui. Namun HCCC tengah menyelidiki laporan kalau Ia diberikan obat intralipid yang digunakan untuk membalik efek dari keracunan anestesi lokal. Terkait insiden ini, sejumlah praktisi medis mengungkapkan keprihatinannya. Seperti Professor Merrilyn Walton, mantan komisionner HCCC dan professor pendidikan medis di Universitas Sydney mengaku dia prihatin dengan meningkatnya praktek operasi bedah kosmetik yang dilakkan di klinik-klinik tak berlisensi. "Dua puluh tahun lalu operasi plastik tidak bisa dilakukan sembarangan dan ada prosedur ketat yang harus dilalui, salah satunya karena operasi bedah kosmetik hanya bisa dilakukan dengan anestesi total,” katanya. "Tapi hari ini, dengan meningkatnya obat-obatan, operasi bedah bisa dilakukan di ruang klinik biasa dan menggunakan anestesi lokal.” “Bahaya dari operasi yang dilakukan 20 tahun yang lalu masih sama bahayanya dengan yang dipraktekan sekarang, tapi masalahnya saat ini operasi itu dilakukan tanpa perlindungan. " ACCS didesak menerbitkan standar nasional pendidikan dan pelatihan yang disepakati untuk bedah kosmetik. 

BACA JUGA: Perkosa 5 Remaja di Sydney Dua Dekade lalu, Pria ini Dipenjara 12 Tahun

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelajaran Bahasa Inggris: Etika Memesan di Restoran

Berita Terkait