jpnn.com - KARIN, 47, begitu puas hidup bergelimang harta bersama suaminya sebut Donlesi (keduanya nama samaran), 54, selama puluhan tahun. Tapi begitu Donlesi bangkrut dan jadi buronan pihak bank, Karin kini angkat tangan. Ia pun memilih untuk say goodbye pada Donlesi.
Sebenarnya Karin begitu berat untuk berpisah dengan Donlesi. Tapi jika dia memilih bertahan dengan Donlesi, dia harus siap “makan hati” tiap hari.
BACA JUGA: Pikap Mebel Masuk Jurang, Alhamdulillah Sopir Selamat
Namun apabila memilih bercerai, dia bakal dicap sebagai istri durhaka yang tega meninggalkan suami saat harus menghadapi waktu-waktu tersulit dalam hidupnya.
Karin menikahi Donlesi saat sedang di puncak kejayaan. Bisnis percetakan yang dirintis Donlesi sejak lajang sedang moncer-moncernya.
BACA JUGA: Di Daerah Ini, Satu Suara Rp 350 Ribu
Pendek kata, di masa kejayaan itu, mau belanja apa saja Karin tinggal tunjuk. Mobil pun tinggal pilih mau pakai yang mana. Ke salon dan merawat tubuh adalah kegitan rutin yang dia lakukan. Karenanya meski hampir menginjak 50 tahun, tubuh Karin tetap oke dan cantik.
Tak hanya itu, delapan pembantu plus tukang kebun dan satpam juga siap melayani kebutuhan mereka.
BACA JUGA: Kasihan Banget, Sedang UAS Sekolah SD Ini Kena Banjir Bandang
Tapi agaknya, roda kehidupan pasangan yang sudah dikaruniai dua anak ini sudah berputar. Seakan mengikuti kondisi perekonomian yang meredup, bisnis percetakan Donlesi dalam delapan tahun terakhir mulai menurun bahkan tiarap.
Akibatnya, ayah dua anak yang sudah gadis ini tak mampu membayar utang-utangnya di bank.
"Dia (Donlesi, Red) bolak-balik ditagih bank. Dia punya utang miliaran rupiah di beberapa bank. Selain punya usaha percetakan, dia juga bisnis patungan di bidang properti perumahan dengan temannya. Sama dengan percetakan yang mulai turun, bisnis propertinya juga gagal," ungkap Karin yang ditemui saat mengurus perceraiannya di Pengadilan Agama (PA) Surabaya Jalan Ketintang Madya, kemarin.
Setiap kali ada petugas bank yang mencarinya di kantor maupun di rumah, Donlesi selalu sembunyi.
Dia juga meminta istri dan anak-anaknya untuk tidak mengatakan dimana keberadaannya. Bahkan tak jarang, Donlesi sengaja kabur dari rumah untuk menghindari debt collector yang menagih utang. Alasannya tentu saja karena ia tak punya muka dan modal untuk membayar utang.
Menurut Karin, hal tersebut membuat kehidupan mereka semakin sulit. Terlebih, ia sering ditinggal sendirian di rumah hanya dengan dua anak gadisnya yang masih duduk di bangku SMA di Surabaya.
"Kalau kabur nggak cuma semalam atau dua malam, tapi mingguan. Sudah begitu, saya nggak pernah dihubungi dia lagi ada dimana. Padahal, petugas banknya sampai nyanggong di rumah semalaman," kata Karin.
Tak hanya itu, pihak bank juga mulai mengirim surat ultimatum akan menyita rumah dan perusahaannya jika sampai batas waktu yang ditentukan pada akhir tahun ini, Donlesi tak bisa melunasi utang-utangnya.
Bludreg dengan kelakuan suaminya yang juga tak pernah lagi memberi nafkah batin apalagi materi, Karin akhirnya nekat pulang ke rumah orang tuanya. "Pokoknya hidup nggak pernah tenang lagi," katanya.
Karin mengaku sudah tak betah lagi. Rumah mobil dan segala isinya tahun depan bakal disita oleh bank. Mau menunggu harta gono-gini, menurut Karin, juga percuma karena sudah tidak ada hasilnya.
“Bisa jadi Donlesi sudah punya perempuan lain di tempat pelarian. Kaburnya saja selalu lama,” ucap Karin. (fatimatuz*/jay)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Suami yang Tak Bisa "Menaklukkan" Istri Sejak Malam Pertama, Begitu Bobol Minta Cerai
Redaktur : Tim Redaksi