jpnn.com - SOLOK - Kawanan perampok yang beraksi di Solok, Sumbar, ini terbilang cukup profesional dan lihai.
Setelah membuntuti cukup lama targetnya, kawanan perampok menembak ban mobil dan menggasak uang tunai ratusan juta rupiah.
BACA JUGA: Ihhh Lucunyaââ¬Â¦, Bayi Badak Putih Lahir di Taman Safari
Untuk mengelabui warga yang mengejarnya, perampok menebarkan sebagian uang hasil kejahatannya di jalanan. Perampok itu pun lolos.
Informasi yang dihimpun Padang Ekspres (Grup JPNN) di lokasi kejadian, sekitar pukul 14.15, Rabu (4/3), sebuah Toyota Kijang LGX BA 1511 A yang dikemudikan Zulkifli, 36, warga Kabupaten Sijunjung, mengemudikan kendaraannya dengan kecepatan sedang dari arah Solok menuju Sijunjung. Dia baru saja mencairkan uang tunai Rp 280 juta di BNI Cabang Solok.
BACA JUGA: Waspada! Puluhan Kios Resmi Disinyalir Jual Pupuk Palsu
Namun sesampainya di kawasan Laingpasir Kecamatan Tanjung Harapan Kota Solok, laju kendaraannya terhenti lantaran ban mobil bagian belakang bocor. Lokasinya sekitar 100 meter setelah perlintasan rel kereta api Nagari Saoklaweh, Solok.
Menyadari adanya masalah pada kendaraan, Zulkifli yang seorang diri lantas menepi dan berniat mengeluarkan ban serep. Bersamaan dengan itu, ternyata warga setempat sempat mendengar sekali suara tembakan senjata api yang proyektilnya menancap di ban mobil korban.
BACA JUGA: Dinkes Pastikan Megawati Positif Rabies
Namun, korban malah tidak menyadarinya hingga tanpa merasa waswas mulai membuka ban menggunakan dongkrak. Warga yang awalnya merasa ada kejanggalan, akhirnya tidak begitu menghiraukan.
Akan tetapi, tidak lama kemudian datang mendekat seorang pria berjaket, bercelana dan bersepatu serba hitam. Tanpa permisi, pria misterius berbadan tinggi tersebut secepat kilat membuka pintu mobil, menggasak tas jinjing milik korban yang berisi uang tunai ratusan juta rupiah.
Pelaku langsung menaiki motor Yamaha Scorpio temannya di seberang jalan dan tancap gas di jalan umum tersebut menuju arah Sei Lasi.
Sadar telah menjadi korban perampokan, Zulkifli pun berteriak minta tolong sejadi-jadinya. Sejumlah pemuda di sekitar lokasi kejadian pun berupaya mengejar pelaku.
Sekitar 4 km dari lokasi kejadian, di kawasan Jembatan Terbakar Nagari Sei Lasi, warga yang mengejarnya dilaporkan nyaris berhasil memepet perampok. Perampok yang merasa posisinya telah terdesak, menodongkan senjata api ke arah belakang seraya membuang uang kertas pecahan Rp 50 ribu dalam jumlah cukup banyak di jalanan.
Aksi kawanan itu langsung mengundang perhatian pengendara lainnya yang tengah berlalu-lalang hingga akhirnya berhasil meloloskan diri.
"Kejadiannya begitu cepat, setelah menggasak tas dari dalam mobil, para perampok langsung tancap gas. Yang satu (pelaku yang mengendarai motor, red) bertampang gagah, pakai helm, sedangkan satu lagi berpakaian serba hitam dan bersepatu. Sempat terjadi kejar-kejaran antara pemuda dan perampok, bahkan di antaranya nyaris berhasil memepet," jelas Yunus, 26, salah seorang relawan yang ikut melakukan pengejaran.
Namun, pengejaran itu terkendala karena salah seorang pelaku di bagian belakang sempat menodongkan pistol hingga para membuat nyali warga yang mengejar jadi ciut.
Hebatnya lagi, selain menodongkan pistol, perampok tersebut menebarkan sebagian uang yang diduga hasil curiannya di jalanan.
Melihat begitu banyaknya uang kertas lima puluh ribuan di jalanan, para warga dan pengendara yang berlalu lalang antusias memanfaatkan kesempatan itu.
"Kalau diamati secara seksama, perampok tersebut jelas telah profesional. Namun saya juga tidak tahu pasti, karena saya tidak sempat mengejar ke arah Jembatan Terbakar," imbuhnya.
Pengakuan korban, Zulkifli di hadapan petugas Reskrim Polres Solok Kota, siang kelabu tersebut bermula ketika dirinya pulang mencairkan uang Rp280 juta di BNI Cabang Solok. Uang itu hasil penjualan emas di Toko Emas Haji Damrah, areal Pasar Raya Solok.
Emas itu merupakan hasil bisnisnya yang dibeli dari para penambang tradisional di kawasan Sijunjung, sebagian milik bosnya, Kadir dan separuh lagi milik adik korban, Ismail.
"Mungkin telah lama dibuntuti, dan sesampainya di lokasi kejadian saya pun dirampok. Apalagi saya terlihat hanya seorang diri, makanya mereka nekat beraksi meski kawasan ramai," jelasnya.
Waka Polres Solok Kota Kompol Noviardi Zein yang memimpin langsung proses olah TKP, bertekad melakukan pengejaran dan secepatnya menangkap pelaku. Untuk percepatan pengungkapan kasus, Waka Polres juga akan memperkuat kerja sama dengan jajaran kepolisian di daerah-daerah tetangga.
"Kami belum dapat pastikan, apakah para pelaku gembong bandit lintas Sumatera atau tidak, tergantung hasil pengembangan lebih lanjut nantinya," tegas Noviardi Zein.
Untuk mengetahui apa sesungguhnya motif perampokan yang menimpa Zulkifli, jajaran Reskrim bersama seluruh satuan di Polres Solok Kota terus melakukan pendalaman.
"Korban seakan terbilang nekad, berani membawa uang begitu banyak tanpa teman, atau pengawalan polisi," ujarnya. (tn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waduh! Pulang Umrah Ayah Laporkan Anak Ceweknya ke Polisi
Redaktur : Tim Redaksi