jpnn.com, LOMBOK TENGAH - Anggota Jatanras Ditreskrimum Polda NTB terpaksa menembak SW, pria asal Desa Montong Sapah, Lombok Tengah (Loteng) yang sudah tiga tahun berstatus buronan.
Kanit Resmob Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda NTB AKP Elyas Ericson mengatakan, pelaku merupakan spesialis begal. Aksinya terakhir dilakukan pada Maret 2015 silam, di Kecamatan Lembar, Lombok Barat (Lobar).
BACA JUGA: Malam Mencekam, Begal Dibantai dengan Cara Sadis
Pelaku merampas harta benda korban. Agar aksinya mulus, tak jarang SW membekali dirinya dengan senjata tajam.
”Spesialis curas. Selalu beraksi dengan temannya Din alias Kancil,” kata Ericson, seperti diberitakan Lombok Pos (Jawa Pos Group).
BACA JUGA: Polisi Buru Kawanan Begal yang Beraksi di Kayuringin
Pelaku SW dikenal licin menghindari sergapan petugas. Berulangkali upaya penangkapan yang dilakukan kepolisian, pelaku selalu berhasil lolos.
Tetapi, di upaya yang terakhir, Kamis (13/9), petugas berhasil menangkap SW. Tim resmob menggerebek pelaku yang tengah berada di rumahnya, Desa Montong Sapah, Kecamatan Praya Barat Daya, Loteng.
BACA JUGA: Detik-detik Begal Jatuh Disambut Massa, Remuk Dia!
Ericson mengatakan, kedatangan petugas diketahui pelaku SW. Karena itu, ketika hendak ditangkap pelaku sempat memberi perlawanan kepada anggota Jatanras. ”Melawan dia. Sempat juga mau melarikan diri,” ujar dia.
Aksi melawan petugas, dibalas anggota Jatanras dengan memberi SW tembakan peringatan. Karena situasi yang semakin berbahaya, petugas memutuskan untuk melumpuhkan pelaku dengan menembak betis kaki kanannya.
”Akhirnya kita lumpuhkan karena pelaku sempat melawan,” bebernya. (dit/r2)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Mahasiswi Kabur dari Sekapan Begal, Darah Berceceran
Redaktur & Reporter : Soetomo