jpnn.com, LOMBOK - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang berada di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), resmi dioperasikan.
Peresmian kawasan yang sudah digarap sejak 29 tahun lalu ini dilakukan oleh Presiden Joko Widodo, Jumat (20/10).
BACA JUGA: Cukai Rokok Naik 10,04 %, Jokowi: Itung-itungannya Ketemu
KEK Mandalika sebelumnya telah ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2014 pada 30 Juni 2014. Pengembangan KEK Mandalika difokuskan untuk kegiatan pariwisata dan memajukan perekonomian NTB.
"Bicara Mandalika, ini sudah hampir 29 tahun kami kerjakan. Urusannya tidak selesai-selesai. Karena apa? Pembebasan lahan. Sehingga mengurangi kepercayaan investasi untuk masuk ke sini," ujar Jokowi.
BACA JUGA: Jokowi Bakal Meresmikan KEK Mandalika
Saat berkunjung ke kawasan tersebut pada April 2015 silam, Jokowi menanyakan langsung kepada gubernur dan bupati mengenai permasalahan yang terjadi sehingga pembangunan di sana tidak berjalan.
Jokowi mengaku dirinya akan selalu mengejar terus segala permasalahan hingga ditemukan jawaban dan solusinya.
BACA JUGA: Jokowi Hadiri Konferensi Internasional Alumni Al Azhar
"Apakah tanahnya terlalu mahal? Atau apakah masyarakat tidak mendukung? Ternyata masyarakat mendukung dan harga tanahnya juga wajar. Lalu Apa? Kalau ada masalah pasti saya kejar terus. Ternyata hanya selembar kertas, payung hukum, yang namanya Inpres untuk pembebasan lahan," terang mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Ketiadaan payung hukum tersebut mengakibatkan jajaran pemerintahan di daerah tidak berani untuk mengambil keputusan. Bergerak cepat, Jokowi pun mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) yang mengatur tentang pembebasan lahan.
Setelah hambatan tersebut berhasil dicarikan jalan keluarnya, kata Jokowi, maka tidak ada alasan lagi untuk tidak mengembangkan KEK tersebut. Kawasan yang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional ini nantinya diharapkan dapat berdampak langsung kepada masyarakat sekitar dan memajukan perekonomian daerah.
"Ada yang bisa berjualan cendera mata, buka restoran, buka homestay, dan kita hitung nanti bisa ada rekrutmen karyawan kurang lebih 58 ribu. Investasi yang sekarang berjalan ada 8 investor hotel senilai Rp 13 triliun dan kita harapkan nanti bisa berlipat tiga kali sehingga kawasan ini akan berkembang dan masyarakat akan mendapatkan manfaatnya," tutur suami Iriana itu.
Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Gubenur Nusa Tenggara Barat M Zainul Majdi.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Setelah 41 Tahun, Emir Qatar Akhirnya ke Indonesia
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam