jpnn.com - BANDARLAMPUNG – Kasus sindikat jual-beli janin yang dibongkar Tim Khusus Antibandit (Tekab) 308 Polda Lampung terus didalami. Selain mengamankan tujuh orang, polisi juga menyita peralatan ritual.
Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Lampung Kombespol Zarialdi membenarkan pihaknya turut menyita berbagai peralatan ritual seperti bunga, minyak, dan keris kuno.
BACA JUGA: Gubernur Kalteng Kapan Dilantik Sih?
”Kami juga menyita mobil Kijang LSX warna biru dan Suzuki Ertiga warna silver,” ujar Kombespol Zarialdi, seperti dikutip dari Radar Lampung (Jawa Pos Group), Jumat (25/3).
Sementara, untuk tujuh orang yang diamankan masing-masing Saleh (42), warga Kelurahan Timbul Seloko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.
BACA JUGA: Kisah Donjuan, Dapat Duit Rp 6 Miliar Langsung Talak Istri
Selanjutnya Teguh Hartoyo (51), warga Desa Sambak, Purwodadi, Jawa Tengah. Kemudian, Sri Umu Nurul Hidayah (59), warga Kecamatan Karangrayung, Jawa Tengah.
Lalu, Muhammad Sumantri (45), warga Desa Ciawatali, Bandung, Jawa Barat dan Harno Margono (57), warga Desa Palembahan, Kecamatan Purwodadi, Jawa Tengah. Kemudian Jajang Sudrajat (50), warga Pandeglang Kerta Jaya, Bandung. Terakhir adalah Armedi (27), warga Kelurahan Sidosari, Natar, Lampung Selatan.
BACA JUGA: Terbongkar, Begini Modus Baru Selundupkan Barang dari Kota Ini
Terpisah, Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Lampung AKBP Ferdyan Indra Fahmi mengatakan, tujuh orang itu diamankan saat menggelar prosesi ritual di Purwodadi, Jawa Tengah. ”Beruntung polisi segera datang dan menggagalkan prosesi tersebut, sehingga janin RR selamat,” katanya.
Dia menjelaskan, cara kerja sindikat ini dengan mencari korban yang tengah hamil muda lalu janin yang dikandung dijadikan tumbal untuk pesugihan. ”Dari pengakuan sementara, ketika janin ditumbalkan, mereka bakal memperoleh kekayaan,” terangnya.
Diketahui, Tim Khusus Antibandit (Tekab) 308 Polda Lampung membongkar sindikat jual-beli janin. Parahnya, janin yang diperjualbelikan itu diduga dipakai sebagai tumbal dalam ritual.
Pengungkapan kasus sindikat jual-beli janin ini berawal dari laporan yang masuk ke Kapolda Lampung Brigjen Ike Edwin. Ike mendapat laporan adanya orang hilang saat berkantor di Terminal Rajabasa, Kamis (10/3) lalu.
Kala itu DY, orang tua RR (17), melapor kehilangan anaknya. Atas laporan itu, Ike langsung meminta Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Lampung mengungkap kasus hilangnya RR.
Hasilnya, Tekab melacak keberadaan RR di Desa Sambak, Kabupaten Purwodadi, Jawa Tengah. Polisi menemukan RR bersama rekan laki-lakinya, ARM (27). ’’Saat ini polisi sedang membawa mereka pulang ke Lampung,” kata Dang Ike –sapaan akrabnya– kepada para wartawan di kantor PWI Lampung, Selasa (15/3).
Informasi yang diperoleh Radar Lampung (Jawa Pos Group), RR tengah hamil muda saat menghilang. Orang tua RR tidak mengetahui jika siswi sebuah SMK di Bandarlampung ini tengah hamil dua bulan. RR hendak menggugurkan kandungannya. Dia kemudian menghubungi ARM, rekannya. Oleh ARM, RR diarahkan untuk menggugurkan janinnya di luar Lampung.
RR kemudian dipertemukan dengan sejumlah orang diduga kelompok sindikat jual-beli janin. Sindikat ini diduga kerap membeli janin muda yang hendak digugurkan. Oleh kelompok tersebut, janin RR berhasil digugurkan. Kemudian janinnya diduga digunakan sebagai tumbal.
’’Kepergian RR ke Jawa Tengah karena ingin menggugurkan kandungannya yang berusia dua bulan. Karena ingin berniat menggugurkan kandungannya, lantas RR bersama ARM pergi ke luar Lampung,” kata sumber koran ini di Polda Lampung. (cw1/ray)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aneh, Belanja Pulsa tapi Pamer Anunya, Ya Begini Jadinya
Redaktur : Tim Redaksi