jpnn.com - BOYOLALI - Aksi mengakhiri hidup secara tak wajar oleh anak di bawah umur semakin memperihatinkan. Kali ini terjadi di Dusun Sidosari, Desa Gedangan, Kecamatan Cepogo, Boyolali. Warga digegerkan dengan aksi bunuh diri seorang anak TS, 12 dengan cara gantung diri di kamar akhir pekan lalu.
Diduga, aksi nekat TS mengakhiri hidup lantaran ngambek usai dilarang pergi untuk bermain oleh Sismadi, sang ayah. Tak pelak tindakan nekat pelahar siswa kelas V sebuah Madrasah Ibtidaiyah di Cepogo itu membuat kedua orang tuanya shock berat.
BACA JUGA: Akses Diblokade Aparat, Dolly Jadi Sepi
Menurut informasi yang dihimpun Radar Solo (JPNN Group), sebelum kejadian sekitar pukul 16.00, korban berpamitan hendak pergi dengan seorang temannya dengan berboncengan motor.
Namun sang ayah ternyata tidak mengizinkan TS pergi. Mendengar jawaban itu, TS langsung ngambek. Korban pun masuk ke dalam kamarnya. Setelah itu tak terjadi sesuatu apapun di rumah tersebut.
BACA JUGA: Pemkot Biayai Perawatan PSK Dolly Pengidap HIV/AIDS
Baru sekitar pukul 18.30 sang ayah memanggil TS. Dia mengetuk-ngetuk kamar anaknya itu. Tapi karena tak ada jawaban dari sang anak, Sismadi memutuskan untuk mendobrak pintu kamar itu.
Bak tersambar petir di siang bolong, begitu pintu terbuka, mata Sismadi terbelalak saat melihat tubuh anaknya sudah lemah menggantung. Korban menjerat lehernya sendiri dengan seutas tali. Sismadi pun berteriak histeris minta pertolongan.
BACA JUGA: Walikota Solo Ngotot Mundur dari Kursi Ketua PDIP
Kapolsek Cepogo AKP Bambang Rusito yang menangani kasus ini mengatakan diduga kuat korban meninggal karena bunuh diri. "Korban tewas murni karena gantung diri," kata dia.
Hal itu diperkuat dengan adanya luka bekas jeratan di leher korban. Selain itu polisi juga tidak menemukan tanda-tanda bekas penganiayaan. (wo/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Verifikasi Honorer K2 Belum Kelar, Akui Ada Kongkalikong
Redaktur : Tim Redaksi