Din Merasa Tersanjung Disebut Sebagai Cawapres Jokowi

Kamis, 12 Juli 2018 – 08:55 WIB
Din Syamsuddin. Foto: Fathra/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Din Syamsuddin mulanya enggan merespons pertanyaan jurnalis soal namanya yang disebut-sebut masuk dalam bursa calon wakil presiden (cawapres) untuk Joko Widodo pada Pilpres 2019 mendatang.

Ditemui usai acara di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (11/7), utusan khusus presiden untuk dialog kerja sama antaragama dan peradaban itu merasa tidak enak membicarakan itu di sana.

BACA JUGA: Bursa Cawapres Jokowi Bikin MUI Semringah

Namun setetelah terus dikejar pertanyaan awak media, Din mengatakan manusiawi bila dirinya tersanjung mendapat kehormatan disebut sebagai cawares Jokowi.

Mengenai apakah dirinya siap atau tidak, Din mengukur diri karena dia mantan pimpinan ormas besar seperti Muhammadiyah, sekarang ketua dewan pertimbangan MUI, dan punya beberapa jabatan di organisasi internasional salah satunya presiden tokoh agama Asia dan banyak lembaga lain.

BACA JUGA: PAN dan PKS Tidak Cukup, Prabowo Butuh NU

"Saya merasa tentu sangat naif dan menghina organisasi saya ini kalau tidak siap. Namun saya tahu diri, saya bukan orang parpol. Karena saya tahu pencalonan lewat parpol atau gabungan parpol maka terserah kepada parpol, terserah kepada capres kalau seandainya dianggap cocok," jawab Din.

Tokoh kelahiran Sumbawa itu menyatakan siap karena yakin dirinya bisa bekerja sama dengan siapa pun. Sayangnya, Din sembari tertawa mengatakan tidak ada parpol yang melakukan pendekatan langsung.

BACA JUGA: Soal Nama Mahfud MD, Simak nih Omongan Mas Hasto

“Tidak ada sayangnya, hahaha... Tidak ada secara langsung, tapi kalau kawan-kawan di satu dua partai telepon gini-gini," katanya.

Dia juga mengaku belum ada komunikasi dengan Presiden Ketujuh RI mengenai pilpres. Din merasa tidak elok baginya membuka dialog soal itu.

Terkait komunikasi dari orang parpol tadi, Din mengatakan tidak ada yang menawarkan, mereka hanya sekadar menyampaikan bahwa namanya dibicarakan sebagai kandidat cawapres di internal partai. Hanya sebatas itu.

"Jadi bukan sesuatu yang harus dikejar-kejar. Karena saya memahami di agama Islam, hadits, jangan ambisius terhadap sebuah jabatan dan bahkan jangan memberikan jabatan kepada yang minta-minta. Tapi kalau menyediakan diri kalau dipandang cocok yah silakan, siap. Kalau tidak saya mengabdi kepada bangsa dan negara lewat jalur yang ada,” pungkasnya.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PKS Mulai Main Ancam


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler