Din Syamsuddin Endus Cara Jahat Diskreditkan KAMI

Senin, 12 Oktober 2020 – 15:15 WIB
Din Syamsuddin. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mencium upaya pihak tertentu yang menjelekkan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Din yang juga Presidium KAMI menyatakan, ada pihak menuding gerakan yang dideklarasikan pada 18 Agustus 2020 itu menunggangi aksi buruh penolak Rancangan Undang-undang Cipta Kerja (RUU Ciptaker) yang berujung kerusuhan.

BACA JUGA: Situasi Panas, Pernyataan Jenderal Gatot Nurmantyo Langsung Mengarah ke Jokowi

"Sedang dilakukan cara-cara jahat untuk mendiskreditkan KAMI. Antara lain dengan menyebarkan spanduk bahwa KAMI menunggangi aksi buruh, mahasiswa, dan pelajar, atau ada pengakuan pelaku pembakaran bahwa dia dari KAMI," kata Din dalam pesan singkatnya kepada jpnn.com, Senin (12/10).

Namun, Din tidak menyebut lebih spesifik soal pihak yang berupaya menjelekkan KAMI. Dia hanya meminta Kepolisian Republik Indonesia (Polri) berlaku adil dengan mengusut pihak yang menjelekkan KAMI.

BACA JUGA: Yani KAMI: Aksi Buruh dan Mahasiswa Digembosi, ada yang Menyabotase, Katanya Bertato

"Ini cara-cara jahat yang KAMI serahkan kepada Polri untuk mengusutnya," beber dia.

Pada dasarnya, kata Din, memang KAMI menolak RUU Ciptaker. KAMI juga mendukung gerakan kaum buruh menolak aturan yang dikenal dengan sebutan Omnibus Law itu.

BACA JUGA: Presidium KAMI Din Syamsuddin Balas Peringatan dari Istana, Keras

Namun, tutur Din, KAMI secara kelembagaan tidak ikut bergabung dalam aksi massa penolak RUU Ciptaker. Kalaupun terdapat anggota KAMI yang ikut menolak UU Ciptaker, Din menyebutnya sebagai individu.

"KAMI secara kelembagaan tidak ikut dalam aksi, tetapi memberi kebebebasan kepada pendukung KAMI sebagai rakyat warga negara untuk mengemukakan pendapat dan aspirasinya, tentu dengan pesan agar tidak terjebak ke dalam provokasi melakukan anarkisme," timpal dia.(ast/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler