Dinamika Ekonomi Global, Airlangga: Kami Optimistis, tetapi Waspada

Jumat, 30 Desember 2022 – 06:29 WIB
Menko Perekonomian Airlangga mengatakan pemerintah akan menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada angka 4,7-5,3 persen di 2023. Foto: Dok. Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA -  Pemerintah berupaya untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada angka 4,7-5,3 persen di 2023.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan untuk menjawab tantangan dinamika ekonomi global pemerintah telah menyiapkan berbagai macam strategi.

BACA JUGA: Preman hingga Narkoba Sudah Disikat, Irjen Iqbal Selanjutnya Fokus Ciptakan Iklim Ekonomi Sehat

"Berbagai dinamika global yang ada menjadi pengingat, kami tetap optimistis, tetapi harus terus waspada," kata Airlangga dalam keterangan tertulis, Kamis (29/12).

Menurut Airlangga, memperkuat sektor UMKM menjadi salah satu cara menjaga perekonomian nasional.

BACA JUGA: Airlangga Beberkan Sejumlah Strategi untuk Jaga Ekonomi Tahun Depan, Simak

Sebab, UMKM memiliki peran yang penting dalam memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

Airlangga mengatakan peran UMKM sangat besar untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia, dengan jumlahnya mencapai 99 persen dari keseluruhan unit usaha sepanjang 2022.

BACA JUGA: 5 Berita Ekonomi Terpanas 2022: Mobil Mewah Tak Boleh Pakai Pertalite, BI Punya Kabar Tak Sedap, Sri Mulyani Bikin Sejuk

Kontribusi UMKM terhadap PDB juga mencapai 60,5 persen dan penyerapan tenaga kerja sebesar 96,9 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional.

"Ini critical engine untuk perekonomian supaya maju. Jadi bertopang sangat besar kepada UMKM," ungkapnya.

Pemerintah pun bakal mendorong pendanaan UMKM melalui mekanisme Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Airlangga mengatakan pemerintah menargetkan penyaluran KUR tembus Rp 470 triliun di 2023 dan Rp 585 triliun di 2024.

"Pemerintah menurunkan tingkat suku bunga KUR Super Mikro menjadi tiga persen demi menghadapi risiko stagflasi serta wujud keberpihakan kepada pekerja terkena PHK dan ibu rumah tangga yang menjalankan usaha produktif," jelasnya.

Selain itu, pemerintah akan memanfaatkan kepercayaan dunia untuk mendorong investasi, antisipasi inflasi global, dan pengetatan kebijakan moneter demi menjaga resiliensi ekonomi.

"Juga menjaga neraca perdagangan agar tetap surplus, serta menjaga daya beli masyarakat melalui penyaluran bansos," katanya.

Airlangga menambahkan implementasi UU Cipta Kerja juga bisa membantu Indonesia dalam menghadapi tekanan ekonomi di 2023. Menurutnya, peraturan tersebut mampu mendorong penciptaan lapangan pekerjaan, peningkatan investasi, dan kemudahaan berwirausaha.

Kemudian, memudahan perizinan berusaha dan insentif untuk kepastian serta kemajuan usaha yang dapat pada UU Cipta Kerja juga bisa berkontribusi terhadap kekuatan ekonomi Indonesia, khususnya di pada 2023 mendatang.(jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Elvi Robiatul, Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler