jpnn.com - SURABAYA — Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Jawa Timur, Yusuf Masruh menyatakan bahwa pihaknya mengusulkan penambahan tenaga pengajar kepada pemerintah pusat melalui perekrutan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
"Kemarin, kan, sudah ada 1.513 usulan yang masih diproses. Terus untuk kuota tahun ini masih menunggu dari kementerian," kata Yusuf Masruh sebagaimana dikutip dalam siaran pers pemerintah kota di Surabaya, Jumat (5/5).
BACA JUGA: 446 Nakes Terima SK PPPK, Wagub Kaltim Beri Pesan Penting
Menurutnya, Dinas Pendidikan Kota Surabaya mengusulkan penambahan tenaga pengajar untuk tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).
"Kurang lebih kebutuhan guru SD dan SMP sekitar 800-an. Insyaallah sudah kami ajukan, koordinasikan, dan hitung bersama dengan bagian keorganisasian juga," ungkapnya.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Aturan PPPK Direvisi, Honorer Nakes Resmi Dikontrak 5 Tahun, K2 Teknis Protes
Menurut Yusuf, pihaknya menyampaikan usulan penambahan tenaga pengajar itu karena saat ini jam kerja guru-guru di Kota Surabaya sudah melampaui 24 jam dalam sepekan. “Sekarang, kan, ada yang 28 jam sampai 30 jam dalam seminggu,” kata dia.
Setelah penambahan tenaga pengajar melalui perekrutan PPPK, Yusuf mengatakan, para guru diharapkan bisa menjalankan tugas secara optimal.
BACA JUGA: Honorer Nakes Mengantongi SK PPPK 2022, Dikontrak 5 Tahun, Rapelan, Guru Paling Cepat Juli?
"Tugas guru itu kan bukan hanya mengajar, tetapi juga harus menyiapkan materi, badan harus fit juga. Lain dengan staf. Kalau jam mengajar guru terlalu banyak, kan, kasihan," pungkas Yusuf. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi