jpnn.com, SURABAYA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Jawa Timur, meminta semua sekolah di Kota Pahlawan itu menerapkan aplikasi PeduliLindungi.
Kepala Dinkes Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan bahwa hal itu untuk memudahkan tracing atau pelacakan apabila terdapat pelajar yang terpapar Covid-19.
BACA JUGA: Bang Sandi Kesulitan Mengakses Aplikasi PeduliLindungi, Langsung Gerak Cepat
“Kalaupun ada yang tertular, kita bisa mencari atau melakukan tracing dari mana dia tertular. Misalnya, seperti kemarin ada yang positif Covid-19, ternyata terpaparnya bukan di sekolah tetapi di luar sekolah,” ujarnya.
Dia menambahkan tujuan lain dari pemasangan QR code barcode aplikasi PeduliLindungi di setiap sekolah ialah agar orang tua paham tentang pentingnya melakukan vaksinasi Covid-19.
BACA JUGA: Ada Kabar Baik dari Bamsoet Soal Sirkuit BOS di Surabaya
Dia mengatakan pada saat pembelajaran tatap muka (PTM), pelajar sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) di Kota Surabaya bakal dites usap secara rutin minimal dua pekan sekali hingga satu bulan sekali.
Untuk pelaksanaannya, pihaknya akan mengerahkan seluruh layanan fasilitas kesehatan di tingkat Puskesmas yang berada di dalam satu kawasan dengan sekolah tersebut.
BACA JUGA: Mahasiswa UM Surabaya Tingkatkan Ketahanan Pangan Warga Kendangsari dengan Hidroponik
Dia menyatakan bahwa hal ini dilakukan Dinkes untuk mempermudah dan mempercepat tracing di lingkungan sekolah.
“Untuk layanan fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan (nakes) kami ambil dari Puskesmas yang terdekat dengan sekolah tersebut,” ujarnya.
Lebih lanjut Febria menjelaskan untuk untuk kapasitas siswa di setiap kelas, maksimal hanya 25 persen pada setiap sesi selama penerapan PPKM Level 3 berlangsung di Kota Surabaya.
Harapannya, pelajar maupun tenaga pendidik bisa menekan penularan Covid-19 di lingkungan sekolah dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
“Baik siswa maupun tenaga pendidik harus terus menerapkan prokes. Mencuci tangan, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan. Kemudian meja dan kursi antar siswa harus diperhatikan jaraknya,” katanya.
Seperti diketahui, capaian vaksinasi di kalangan pelajar di Kota Surabaya per 15 Oktober 2021, untuk tingkat SD/MI dosis satu sudah mencapai 78,86 persen dan dosis dua mencapai 36,05 persen.
Kemudian, untuk capaian vaksinasi pelajar tingkat SMP/MTS dosis satu mencapai 77,13 persen, serta dosis dua mencapai 57,90 persen. (antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Boy