Dino Patti Djalal: Berempatilah pada Ukraina, Ini Penindasan!

Sabtu, 16 April 2022 – 22:27 WIB
Dino Patti Djalal. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal, meminta semua pihak untuk membuka hati nurani terhadap bencana perang yang tengah terjadi di Ukraina, menyusul invasi Rusia ke negeri itu.

Dino meminta semua pihak untuk bijak dan berempati karena yang tengah terjadi sesungguhnya adalah tragedi kemanusiaan dengan ribuan warga sipil, yakni perempuan dan anak-anak yang mati. 

BACA JUGA: Dinas Keamanan Ukraina Memukuli Sekutu Putin

“Sadarlah, ini bukan pertandingan bola di mana kita mendukung jagoan kita untuk menang, dan menjatuhkan lawan tim jagoan kita,” kata Dino, dalam webinar “Ask Ambassador Anything”, yang digelar Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) baru-baru ini.

Bersama Dino hadir Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Dr Vasyl Hamianin. Menurut Dino, apa yang terjadi di Ukraina merupakan tragedi kemanusiaan, pelanggaran dan penindasan atas kedaulatan suatu negara oleh negara lain.

BACA JUGA: Ukraina Tenggelamkan Moskova, Pembalasan Rusia Mengerikan

Karena itu Dino berharap semua pihak bisa berempati dan lebih bijak dalam menyikapi tragedi perang tersebut.

“Sepuluh tahun dari sekarang, saya yakin tragedi ini akan dicatat sejarah, akan menandai perjuangan heroik Ukraina dan menjadi keputusan terburuk yang pernah Rusia buat,” kata diplomat top tersebut. 

BACA JUGA: Rusia Masih Aktif di G20, Dubes Ukraina Tantang Indonesia

Tak lupa Dino juga mengajak peserta webinar untuk merenungkan seandainya gempuran sedahsyat itu menimpa Jakarta atau Jabodetabek, jantung Indonesia.

Bayangkan jika sepersepuluh penduduk Indonesia harus menjadi pengungsi. "Itulah yang terjadi di Ukraina saat ini,” cetusnya.

Menurut Dino, jika hal itu terjadi di sini, yang akan dilakukan dirinya adalah bersuara lantang. Dia akan menyuarakan kondisi yang terjadi di lapangan, melaporkan segala kabar dan informasi terkini. Terlebih lagi dirinya seorang diplomat. 

"Ini seperti yang teman saya, Pak Vasyl, lakukan. Berjuang keras untuk negaranya tak kenal lelah memperjuangkan kedaulatan negaranya melalui kanal lain, meskipun tidak turun di medan perang,” ujarnya.

Sementara itu, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin, mengamini pernyataan Dino, agar semua membuka hati dan berempati.

Dia juga menegaskan, invasi Rusia ke negaranya merupakan agresi terbesar di generasi ini, dengan aggressor yang memiliki teritori terluas di dunia, dilengkapi senjata nuklir, kekuatan militer yang besar dan kuat. 

“Belum lagi sang agresor ini juga merupakan member permanen dari Dewan Keamanan PBB, yang harusnya turut menjaga keamanan dunia,” kata Vasyl. 

Vasyl menambahkan, sekitar 200 juta jiwa terlibat dalam fenomena bencana perang tersebut. Terdapat negara-negara lain di luar Rusia dan Ukraina yang terdampak perang ini. 

Vasyl menunjuk kelangkaan pasokan minyak dan melonjaknya harga minyak dan pangan, yang juga melanda Amerika Serikat dan banyak negara Eropa.

Dia pun mengkhawatirkan kelangkaan pangan, karena Ukraina merupakan salah satu pemasok gandum dan jagung terbesar dunia. Dia berharap agar hal itu tidak terjadi. 

Namun, jika perang tak berangsur membaik atau berhenti hingga musim semi atau panas yang akan datang, yang menghadang di depan adalah bencana pangan bagi negara-negara Afrika dan Asia.  

“Jadi, ini merupakan fenomena global,” ucap Vasyl. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Djainab Natalia Saroh, Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler