Dinsos Akui PSK Eks Dolly Serbu Malang

Sabtu, 04 Januari 2014 – 01:14 WIB

jpnn.com - MALANG - Eksodusnya eks PSK Surabaya ke sejumlah lokalisasi di Kabupaten Malang diakui oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Malang. Menurut Dinsos, PSK-PSK itu berasal dari lokalisasi yang ditutup oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. 

Ya, beberapa tempat esek-esek yang sudah ditutup Pemkot Surabaya di antaranya adalah Tambaksari, Klakahrejo, Dupak Bangun Sari dan Sememi. 

BACA JUGA: Sebelas PNS Situbondo Dipecat Selama 2013

Selanjutnya, dalam waktu dekat ini, Pemkot Surabaya juga akan menutup Dolly, yang disebut-sebut sebagai lokalisasi terbesar di Asia Tenggara. 

Ternyata, hasil pendataan dari Dinsos Kabupaten Malang, PSK yang lokalisasinya ditutup dan sudah mendapatkan uang pesangon dari Pemkot Surabaya tak menggunakan uangnya untuk membuka usaha. Tapi mereka justru pindah ke beberapa lokalisasi di luar Surabaya untuk kembali menjajakan tubuhnya. 

BACA JUGA: Buntut Penggerebekan Teroris Ciputat, Bali Diperketat

Nah, satu yang disasar bekas PSK Surabaya adalah lokalisasi di Kabupaten Malang dan sekitarnya. 

Kepala Dinsos Kabupaten Malang Sri Wahyuni Pudji Lestari mengatakan, eksodusnya para PSK eks Surabaya terdeteksi ketika pihaknya melakukan berbagai kegiatan sosialisasi dan pembinaan rutin di beberapa lokalisasi di wilayahnya. 

BACA JUGA: HB X: Sekarang, Tikus Takluk dengan TBS

Saat pertanyaan diajukan pihak Dinsos apakah ada PSK baru, sejumlah PSK mengangkat tangannya. Jumlahnya pun terbilang lumayan. Dari situlah diketahui bahwa dampak penutupan lokalisasi di Surabaya adalah pindahnya para PSK itu ke Kabupaten Malang. "Kini kami berupaya jangan ada lagi (PSK Surabaya) yang masuk ke sini," kata Wahjuni. (bb/fir/mas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mulai Eksodus, Eks PSK Dolly Jadi Primadona di Malang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler