Dipaksa Pulang, Pasien Meninggal

Rabu, 27 Agustus 2014 – 23:46 WIB

jpnn.com - SAMPANG – Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sampang kembali dikeluhkan. Itu dipicu sikap petugas medis rumah sakit pelat merah tersebut.

Korbannya pasien bernama Siti Hafsah, warga Jalan Aji Gunung, Sampang. Pasien tersebut dipaksa meninggalkan rumah sakit dalam kondisi lemah hingga akhirnya meninggal Senin sore (25/8) tanpa mendapat bantuan medis di RSUD Sampang.

BACA JUGA: Beri Apresiasi Komitmen SBY Bangun Papua

Kejadian tersebut membuat keluarga dan kerabat shock berat. Bahkan, keluarga belum bisa menerima sikap perawat yang memaksa pasien pulang. Hal itu disampaikan kerabat almarhumah Selasa (26/8).

Kerabat yang tak mau menyebutkan namanya itu menceritakan, sebelum pasien tersebut meninggal, ada perawat berinisial I yang meminta keluarga pasien membawa pulang Siti Hafsah.

BACA JUGA: Polda Tempatkan Enam Personel di SPBU

Permintaan itu disampaikan dengan ketus. ’’Ya sudah, kalau disuruh pulang sama dokter, ya pulang,’’ ucapnya menirukan perkataan perawat tadi.

Kerabat almarhumah tersebut menuturkan, semestinya pihak rumah sakit lebih manusiawi saat menghadapi keluarga pasien. ’’Sudah sakitnya parah, bukannya diberi tindakan medis, malah dipaksa pulang. Kok bisa perawat begitu. Dokter dan perawatnya itu ketus. Sudah tahu keluarga pasien panik, dia malah menyuruh pulang tanpa alasan yang jelas,’’ ungkap pria mengaku kerabat Siti Hafsah tersebut.

BACA JUGA: Polisi Periksa Tangki SPBU, Surabaya Aman

Dia menambahkan, keluhan itu sempat disampaikan Nawawi, suami Siti Hafsah, kepada dirinya. ’’Kenapa harus dibawa pulang? Kenapa tidak ditangani dokter? Perawat tidak bisa menjawab. Malah dengan emosional perawat memaksa kami segera membawa pulang pasien,’’ ucapnya menirukan keluhan Nawawi.

Humas RSUD Sampang dr Yuliono mengatakan, ada kesalahpahaman antara dokter dan perawat yang bertugas melayani pasien Siti Hafsah. Pihaknya mengaku sudah mempertemukan para dokter dan perawat yang bertugas di ruang anggrek.

’’Tadi telah dipertemukan dengan pengawas intern. Memang ada kesalahpahaman dalam berkomunikasi, terutama pada penyampaian dokter dan perawat kepada keluarga pasien. Kami memohon maaf,’’ tutur Yuliono setelah rapat dengan direktur RSUD beserta jajarannya.

Yuliono menjelaskan, Siti Hafsah didiagnosis menderita hepatitis aktif (liver). Ditanya apa alasan RSUD Sampang tidak memberikan tindakan medis dan meminta pasien untuk pulang, Yuliono mengaku tidak berhak memberitahukannya kepada media.

’’Kalau terkait tindakan medis, itu tidak boleh dibuka ke media, hanya bisa dibuka dipengadilan,’’ ucapnya singkat.(via/fei/JPNN/c17/bh)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Marak Illegal Logging di Malut, KPK Diminta Turun Tangan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler