jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Amran Sulaiman menghadap Presiden Joko Widodo di kantor kepresidenan Jakarta, Senin (5/6).
Selain memastikan stabilitas harga dan ketersediaan stok menjelang Lebaran Idul Fitri, Amran juga memaparkan program kementeriannya ke depan.
BACA JUGA: BPK: Kementan Raih WTP Dengan Kerja Keras dan Sesuai Peraturan
"Program ke depan kami fokus pada hortikultura dan perkebunan. Kami siapkan bibit untuk masyarakat. Benih pala, lada, kakao, cengkeh dan seterusnya komoditas ekspor. Sambil menyetok impor, kami dorong ekspor," ujar dia di Jakarta.
Mengenai mekanisme pembibitan, Kementan akan mengawalnya sampai ke tingkat petani untuk mengindari penggunaan benih yang tidak benar.
BACA JUGA: Bulog Belum Menjalankan Permendag No. 27 Tahun 2017
"Ini dikawal nanti oleh para dosen, mahasiswa. Para ahli kementrian pertanian kami libatkan," tegas dia.
Begitu juga mengenai lokasi penanaman yang didasarkan pada keunggulan komparatif suatu wilayah. Contoh di Maluku. Amran ingin mengembalikan kejayaan daerah yang dulu menarik Belanda datang ke Indonesia.
BACA JUGA: Mentan Amran Sidak ke Pasar, Pastikan Stok Bawang Putih Aman
"Belanda datang ke Indonesia karena rempah-rempah dari Maluku ini. kami angkat kembali seperti sedia kala seperti dulu. Kemudian Bengkulu kopi arabika, Riau ada kelapa. Di Sulawesi Tengah, Manado Sulawesi Utara itu kelapa," jelas Amran sambil mengatakan program ini akan segera dijalankan.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... NTP dan NTUP Naik, Bukti Meningkatnya Kesejahteraan Petani
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam