Dipasok Lewat Pipa, Alasan Pertamax di Jabodetabek Lebih Murah

Selasa, 25 November 2014 – 01:04 WIB
Warga membeli pertamax di sebuah SPBU di Jakarta. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir, membenarkan adanya perbedaan harga jual bahan bakar jenis pertamax antara di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) dengan sejumlah daerah lain di Indonesia.

Menurutnya, perbedaan harga terjadi karena menurutnya pertamax bukan merupakan bahan bakar bersubsidi.  Sehingga harga jual disesuaikan dengan ongkos produksi, termasuk biaya pengiriman.

BACA JUGA: Di Luar Jabodetabek, Hanya Bandung yang Harga Pertamax Turun

Alhasil, tidak heran jika kemudiian harga jual pertamax di Jakarta kini hanya Rp 9.950, sementara di sejumlah daerah lain masih dengan harga lama.

"Pertamax bukan bbm subsidi, selama ini harga pertamax memang sudah bervariasi antar daerah, tergantung jaraknya dg titik suplai," katanya menjawab JPNN di Jakarta, Senin (24/11) petang.

BACA JUGA: Belanja Modal Melonjak, PTPP Cari Pendanaan Rp 900 Miliar

Menurut Ali, harga pertamax di Jabodetabek jauh lebih murah, mengingat BBM langsung  dipasok dengan menggunakan pipa dari kilang Pertamina di Balongan, yang terletak di Indramayu, Jawa Barat.

Sekitar 200 kilometer arah timur Jakarta.  Sementara sejumlah daerah umumnya dikirim dengan menggunakan kapal tanker.

BACA JUGA: Rini Tunjuk Budi Purwanto jadi Plt Dirut Bulog

"Untuk Jabodetabek memang suplainya dari Balongan lewat pipa. Sementara daerah lain umumnya dengan kapal tanker," katanya.

Sebelumnya, Humas Pertamina Regional I Sumut, Brasto Galih Nugroho, mengaku harga pertamax di Sumut masih harga lama, karena belum ada pemberitahuan dari pusat. Selain itu harga pertamax menurutnya juga berbeda-beda di tiap daerah tergantung jarak tempuh dan kilang.

Brasto mengatakan harga BBM non subsidi akan terus berfluktuasi mengikuti harga minyak dunia, setiap tanggal 1 dan 15 setiap bulan.

Pantauan wartawan di beberapa lokasi, SPBU di Medan masih menggunakan harga awal Rp11.650 per liter.

Saat hal tersebut ditanyakan pada petugas SPBU di lapangan, penurunan harga baru berlaku di Pulau Jawa.

"Itu di Jawa sana yang turun bang. Kalau di sini (Medan) masih tetap harganya," ujar salah seorang petugas SPBU Singapore Station Jl. Brigjend Katamso yang enggan menyebutkan namanya.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dirut Bulog Dicopot


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler