Diperiksa KPK Soal Kapal Aceh Hebat, Eks Kepala Bappeda Aceh Cuma Bilang Begini

Selasa, 22 Juni 2021 – 21:55 WIB
Kapal Aceh Hebat 2 saat terparkir di pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh. Foto Ilustrasi: ANTARA/Rahmat Fajri

jpnn.com, BANDA ACEH - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa beberapa pejabat di lingkungan pemerintah Aceh, Senin (21/6/2021).

Salah satunya yang diperiksa adalah mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh Azhari.

BACA JUGA: Sugeng Si Pelaku Penyiraman Air Keras Ini Sudah Ditangkap, Ternyata Pernah Menusuk Anggota Brimob

Hal itu dibenarkan Azhari saat dikonfirmasi, Selasa (22/6). Dia mengaku diperiksa lembaga antirasuah tersebut terkait pengadaan kapal Aceh Hebat.

"Iya itu (pemeriksaan tentang kapal Aceh Hebat), itu ditanya dari aspek perencanaan," kata Azhari usai menjalani pemeriksaan di Banda Aceh, Selasa (22/6).

BACA JUGA: Oknum Perawat RS di Palembang Ditangkap Polisi, Kasusnya Memalukan

Sebelumnya, Juru Bicara KPK RI Ali Fikri menyatakan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah pejabat di Aceh.

Pemeriksaan yang dilakukan tersebut yakni permintaan keterangan dan klarifikasi terhadap beberapa pihak terkait. Namun, KPK belum bisa menjelaskan lebih detail perkara yang sedang ditangani karena masih proses penyelidikan.

BACA JUGA: Kapolda Sumut Ungkap Fakta Baru Soal Tewasnya Wartawan Mara Salem Harahap

Azhari mengatakan, pemeriksaan dirinya oleh KPK tersebut dalam rangka mencari informasi yang sebenarnya terkait bagaimana proses perencanaan di Bappeda yang saat itu ia pimpin.

"Dari aspek perencanaan ada dokumen, bagaimana kaitan dengan dokumen. Mereka (KPK) ingin tahu dahulu proses, ini namanya klarifikasi," ujarnya.

Azhari menyampaikan, pemeriksaan dirinya itu tidak mengenai teknis dari pengadaan kapal Aceh Hebat tersebut, karena hal itu ranahnya dinas terkait dalam hal ini Dinas Perhubungan Aceh.

Kata Azhari, hari ini dirinya diperiksa berbarengan dengan mantan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aceh (BPKA) Bustami, hanya saja berbeda ruang pemeriksaan.

"Saya dipanggil dengan Pak Bustami, diperiksa satu-satu," kata Azhari menambahkan.

Untuk diketahui, Pemerintah Aceh membeli tiga kapal penumpang jenis roll on roll (ro-ro) dengan anggaran sebesar Rp178 miliar. Kapal yang diberi nama Aceh Hebat tersebut sebagai transportasi antarpulau di Aceh.

Kapal Aceh Hebat 1 beroperasi dari Kabupaten Aceh Barat menuju Sinabang Kabupaten Simeulue.

BACA JUGA: Pembuang Orok Bayi di Pinggir Kali Sikur Ternyata Mbak NS, Begini Ceritanya

Kemudian, Aceh Hebat 2 berlayar dari Banda Aceh ke Kota Sabang, dan Aceh Hebat 3 melewati Aceh Singkil menuju Kepulauan Banyak kabupaten setempat.(antara/jpnn)

 

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler