Dipermalukan Ledakan Pager, Hizbullah Akui Kehebatan Israel

Jumat, 20 September 2024 – 02:02 WIB
Menteri Kesehatan Lebanon Firas Al-Abiad pada Selasa (17/9/2024), menyatakan sembilan orang, termasuk seorang anak, tewas dalam ledakan massal perangkat komunikasi nirkabel yang dikenal sebagai penyeranta (pager) di sejumlah wilayah di Lebanon. Foto: ANTARA/Anadolu/py

jpnn.com, BEIRUT - Serangan ledakan pager massal benar-benar membuat Hizbullah kehilangan muka. Kelompok paramiliter Syiah itu sampai mengakui secara terbuka keunggulan teknologi dan strategi Israel.

Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah menyebut serangan yang menewaskan 37 orang dan melukai ribuan lainnya itu sebagai pukulan telak bagi kelompoknya.

BACA JUGA: Hizbullah Pastikan Israel di Balik Serangan Pager Maut Lebanon

"Kami mengakui bahwa kami telah menerima pukulan telak yang wajar karena kami mengakui keunggulan teknologi Israel, yang didukung oleh AS, NATO, dan Barat," kata Nasrallah.

"Jumlah penyeranta (pager) yang digunakan anggota Hizbullah ada 4.000, yang menyiratkan bahwa Israel secara sengaja berusaha membunuh 4.000 orang,” katanya.

BACA JUGA: Jet Tempur Israel Gempur Gaza, 6 Warga Palestina Tewas

"Ledakan itu akan dibalas dengan hukuman yang setimpal, perhitungan yang keras, waktu, tempat, dan sifatnya akan kami tentukan," kata Nasrallah.

Dia memperingatkan Israel bahwa jika mereka membangun sabuk keamanan di wilayah Lebanon, “negara itu akan berubah menjadi perangkap dan neraka.”

BACA JUGA: YKMI Ingatkan Publik, Genosida Israel di Gaza Palestina Belum Berakhir

Nasrallah melanjutkan bahwa beberapa komisi investigasi telah dibentuk untuk memeriksa keadaan ledakan tersebut dan mereka telah mencapai kesimpulan yang hampir pasti.

Namun, kelompok perlawanan Lebanon itu masih menunggu konfirmasi.

Dia pun mencatat bahwa parahnya cedera akibat ledakan tersebut telah membuat rumah sakit di Lebanon kewalahan.

Lebih lanjut, Nasrallah menunjukkan bahwa banyak ledakan terjadi di rumah sakit, pasar, jalan umum dan rumah -- area yang sebagian besar dihuni oleh warga sipil, termasuk anak-anak dan wanita. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler