Dipimpin Agum, Komite Normalisasi Langsung Bergerak

Besok Berkantor di Senayan, Bahas Persiapan Kongres

Selasa, 05 April 2011 – 17:53 WIB
NORMALISASI - Massa saat maraknya demo anti Nurdin Halid di areal kantor PSSI, Senayan. Foto: Dok. JPNN.
JAKARTA - Pasca keputusan otoritas sepakbola dunia FIFA, lewat Komite Darurat-nya, Senin (4/4) kemarin, yang antara lain memutuskan membentuk Komite Normalisasi guna menyelesaikan masalah PSSI, gerak cepat pun langsung terlihat sebagai buah keputusan tersebutDi bawah kepemimpinan Agum Gumelar yang kabarnya ditunjuk langsung tadi malam, komite tersebut hari ini, Selasa (5/4), pun langsung menggelar pertemuan sekaligus jumpa pers.

Agum, Ketua Kehormatan PSSI yang juga mantan Ketua Umum PSSI ini, dalam jumpa pers di kediamannya, di kawasan Jl Panglima Polim, Kebayoran Baru, mengaku awalnya sama sekali tak menyangka bakal ditunjuk oleh FIFA

BACA JUGA: Jepang Batal Ikut Copa America

Ia bahka mengaku tidak ada pembicaraan tentang penunjukannya ini
Namun demikian, begitu ditelepon FIFA tadi malam, Agum mengaku langsung bersedia menerima penunjukan tersebut.

"Saya kaget dengan keputusan ini, karena sebelumnya tidak dihubungi lebih dulu

BACA JUGA: Menpora: Klub Mapan Tak Perlu Dibantu

Saya juga tak tahu siapa yang melobi FIFA (hingga dipilih)," ungkapnya, sambil menjelaskan bahwa ia mendapat telepon dari Direktur Keanggotaan dan Pengembangan Assosiasi FIFA, Thierry Regenass.

Dipaparkan Agum lagi, dalam pembicaraan semalam, Thierry menjelaskan kepadanya soal Komite Darurat FIFA yang telah melakukan rapat terkait perkembangan kisruh sepakbola di Indonesia, serta memutuskan untuk membentuk Komite Normalisasi
Hingga selanjutnya, Thierry pun menanyakan kepada Agum tentang kesediaannya untuk menjadi Ketua Komite (Normalisasi) bentukan FIFA tersebut.

"Saya menerimanya sebagai kehormatan

BACA JUGA: PSM Bidik Pemain ISL

(Ini) Demi sepakbola nasional," ujar mantan Ketua Umum PSSI periode 1999-2003 tersebut, yang mengaku langsung mendapatkan surat resmi penunjukannya dari FIFA malam itu juga, yang dikirim via email dan ditandatangani oleh Sekjen FIFA Jerome Valcke.

Dijelaskan lagi, di dalam surat FIFA tersebut antara lain tertulis bahwa Komite Normalisasi PSSI mempunyai tiga misi, yang pada intinya sama dengan apa yang sudah disampaikan FIFA via situsnya kemarinYang pertama yaitu menggelar kongres pemilihan berdasarkan Electoral Code FIFA dan Statuta PSSI sebelum tanggal 21 Mei 2011Misi kedua, mengontrol Liga Primer Indonesia (LPI) untuk berada di bawah PSSI, atau menghentikannya secepatnyaSedangkan misi ketiga adalah menjalankan tugas sehari-hari PSSI dalam semangat rekonsiliasi, demi kebaikan sepakbola Indonesia.

Komite yang diketuai Agum tersebut, yang sebagaimana keputusan FIFA juga sekaligus bakal bertindak sebagai Komite Pemilihan (Kongres), mempunyai beberapa orang anggotaDi mana kesemuanya - termasuk Agum - dipersyaratkan tidak boleh menjadi pengurus PSSIKetujuh orang lainnya itu adalah Joko Driyono (CEO PT Liga Indonesia), Sukawi Sutarip (Ketua Pengprov PSSI Jawa Tengah), Siti Nurzanah (dari Arema Indonesia), Hadi Rudiatmo (Persis), Samsul Ashar (Persik Kediri), Satim Sofyan (Pengprov PSSI Banten), serta Dityo Pramono (dari PSPS Pekanbaru).

Sehubungan dengan itu, Agum pun menegaskan bahwa mereka langsung siap bergerak"Saya akan mulai berkoordinasi dengan anggota Komite Normalisasi mulai sore iniBesok, kami akan melakukan rapat pertama di kantor PSSI," katanya, sambil menambahkan bahwa agenda rapat terutama adalah pembahasan jadwal kerja persiapan kongres pemilihan Ketua Umum dan Waketum PSSI 2011-2015 beserta anggota Komite Eksekutif-nya.

Sementara di kesempatan lain, kepada wartawan, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng sendiri mengaku menyambut baik keputusan FIFA, termasuk penunjukan Agum Gumelar tersebutPihaknya pun dipastikan Andi, siap untuk memfasilitasi semua kegiatan Komite Normalisasi, termasuk dengan mempersilakan memakai kantor PSSI - sebelumnya telah diputuskan tak boleh ditempati oleh kepengurusan Nurdin Halid Cs - di Pintu X-XI Senayan, Jakarta.

"Bagi kami (Kemenpora), keputusan FIFA ini adalah momentum untuk mereformasi sepakbola Indonesia, mereformasi PSSISehingga, mudah-mudahan dengan itu, bisa segera dilakukan kongres pemilihan Ketua Umum, Wakil Ketua Umum dan Komite Eksekutif (PSSI)Karena dalam keputusan FIFA tersebut, Komite Normalisasi (memang) bertindak sebagai Komite Pemilihan," ucap Andi Mallarangeng(ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemain Cedera Bertambah, Persebaya Buru Fisioterapis


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler