Dipo Alam Dinilai Kurang Kerjaan

Sabtu, 31 Desember 2011 – 01:10 WIB

JAKARTA - Sekretaris Kabinet (Setkab) Dipo Alam, seolah-olah tak henti-hentinya membuat sensasiSebelumnya Dipo pernah membuat pernyataan tentang boikot terhadap media yang membuat berita jelek tentang pemerintah

BACA JUGA: Sering Dugem, Pejabat Bank Bisa Dicopot

Mantan aktivis mahasiswa itu juga pernah melontarkan pernyataan kontroversial tentang tokoh agama yang disebutnya sebagai gagak hitam bermata kalong.

Kini Dipo membuat pernyataan tentang klaimnya bahwa dirinya ikut memantau kinerja para menteri di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II dan masih terbuka peluang reshuffle
Pernyataan Dipo itu pun mengundang cibiran tak hanya dari kalangan partai politik pemilik kader di KIB II.

Pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Iberamsjah, menilai tugas Dipo sebenarnya hanya mengelola dan  memanajemen kerja kabinet

BACA JUGA: Bupati Jangan Ngawur Keluarkan Izin Tambang

"Tidak ada itu fungsi mengawasi dan menilai menteri
Yang berhak menilai menteri itu adalah presiden

BACA JUGA: Biofarma Didukung Jadi Raksasa Vaksin Dunia

Itu hak prerogatif presiden," jelas Iberamsjah saat dihubungi kepada JPNN, Jumat (30/12) malam.

Iberamsjah pun tak menampik anggapan bahwa Dipo terlalu berlebihanBisa jadi, kata Iberamsjah, Dipo sudah merasa hebat"Dipo berlebihan, dia merasa hebat sekali, merasa menjadi menteri yang paling benar," kata Iberamsjah.

Ditegaskannya pula, harusnya Presidesn SBY menegur keras Dipo Alam karena telah melampaui wewenangnya sebagai setkabIbersamsjah pun membandingkan Dipo dengan Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) pimpinan Kuntoro Mangkusubroto.

"UKP4 saja hanya menyampaikkan saranTidak sampai melampaui wewenang presidenDalam sistem presidensial, yang boleh mengevaluasi, menilai, mengangkat dan memberhentikan menteri adalah presiden," tegasnya

Sekali lagi, Iberamsjah menegaskan bahwa Dipo Alam sedang cari mukaTerlebih lagi Setkab adalah menteri yang tidak mempunyai kementerian dan hanya melaksanakan fungsi manajemen.

Apalagi, lanjut dia, jika kalau Dipo memberikan penilaian kepada Menteri Koordinatoritu sangat tidak benar"Itu hanya cari perhatian kepada presiden tapi dengan cara yang salahMenteri harusnya tersinggungYang jadi  bos itu SBY atau Dipo Alam?" kata Iberamsjah.

Apakah ini kesalahan SBY yang menempatkan Dipo Alam sebagai Setkab? Iberamsjah memberi jawaban diplomatis.  "Mungkin dia (Dipo,red) tidak ada fungsinya di sana (Setkab).  Tidak ada kerja istimewa karena bukan menteri operasional," kata Iberamsjah.

Seperti diberitakan sebelumnya, Dipo menyatakan bahwa reshufle kabinet masih sangat mungkin dilakukanDipo mengklaim terus memonitor kinerja para menteri dan melaporkan hasilnya ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nunun Pasrahkan Status Miranda ke KPK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler